INTRODUSKI MAWAR POTONG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI MAWAR DI DESA KARANGPRING KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER
Abstract
AbstrakDesa Karangpring Kecamatan Karangpring Kabupaten Jember merupakan desa pensuplai bunga mawar. Bunga mawar dapat tumbuh subur dan berproduksi cukup baik di desa ini karena suhu udara yang cukup dingin. Beberapa permasalahan terjadi ketika produksi bunga mawar melimpah. Bunga mawar yang dipanen dua hari sekali hanya memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai bunga tabur pada waktu- waktu tertentu. Harga bunga mawar dapat turun drastis di hari-hari biasa. Selain itu bunga mawar yang mudah rontok dan tidak dapat disimpan dalam waktu lama menjadi permasalahan tersendiri. Pemanfaatan bunga mawar yang produksinya melimpah telah dilakukan oleh masyarakat sekitar. Pengolahan bunga mawar menjadi sirup mawar dan teh mawar telah dilakukan, namun permasalahan kembali muncul yaitu kontinuitas produksi yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena daya tarik terhadap produk olahan bunga mawar belum tersosialisasi secara maksimal. Desa Karangpring sebagai penghasil bunga mawar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Upaya untuk membuat desa wisata dapat dilakukan secara bertahap. Tahap awal dari solusi yang ditawarkan adalah diversivikasi jenis bunga mawar yang ditanam, teknik budidaya dan pasca panen bunga mawar untuk sehingga dapat meningkatkan keindahan desa, dilanjutkan dengan diversivikasi produk olahan, dan dilanjutkan sosialisasi desa wisata. Solusi ini direncanakan dicapai dalam jangka waktu 3 tahun. Diharapkan melalui pemanfaatan potensi desa sebagai desa wisata mampu meningkatkan daya tarik Desa Karangpring, sehingga mampu membuka peluang pasar dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Â
Kata Kunci : Mawar, Pengolahan, Diversifikasi
References
Anonim a. 2016. http://tanamanhiasan.com/teknik-budidaya-tanaman-hias-mawar/ didownload pada tanggal September 2016 pukul 10.00.
Djadnikadan Nuryani W.1993. Pengendalian penyakit embun tepung pada mawar dengan fungisida dan minyak bawang putih. Bull. Penel. Tan. Hias. 1(1):93-98.
Effendie K., 1994. Tataniaga dan perilaku konsumen bunga potong.Bull.Penel.TanHias. 2(2):1-17.
Purbiati T., Wahyunindyowati, Suhariyono, Otto Endarto dan Hadi Mulyanto. 2000. Pengkajian budidaya bunga mawar ekoregion dataran tinggi.Pros. Seminar Hasil penelitian/Pengkajian teknologi pertanian mendukung ketahanan pangan berwawasan agri- bisnis.Sutjipto etal.,(Ed).p: 534-546.
Purbiati, T., A.Supandi, E. Retnoningtyas, dan Sarwono. 2002. Pengkajian Sistem Usahatani (SUT) Bunga Potong mawar Spesifik Lokasi Lahan Kering. Laporan Hasil Penelitian atau Pengkajian BPTP Karang Ploso, Malang. 10 Hlm.
Sanjaya L., Samijan dan T. Sutarter. 1994. Pengaruh kapur dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bunga mawar. Bull. Penel. Tan. Hias. 2(1):73-82.
Titilola, S. O. 1990. The Economic of Incorporating Indigenous Knowledge System Into Agricultural Development. A Model and Analiytical Framework. In: Studies in Technology and Social Change. No. 17. Iowa State University Research Foundation. p. 1-37.
Wuryaningsih. 1995. Pengaruh jarak tanam dan dosis pemupukan Nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi bunga mawar kultivar Cherry Brandy.J. Hort 5(2):100-106.