PENINGKATAN PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA PEMBUATAN TAHU DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENYARINGAN TIPE DRUM BERPUTAR (ROTARY DRUM) DI KABUPATEN JEMBER

Authors

  • Supriyono Supriyono
  • Budi Hariono
  • Rizza Wijaya

Abstract

Proses pembuatan tahu sangat sederhana dan mudah sehingga banyak dilakukan oleh industri kecil maupun industri rumah tangga. Namun karena banyak dilakukan oleh pengusaha kecil, kualitas dan kuantitas produk akhir (tahu) tidak stabil. Proses pembuatan tahu skala rumah tangga umumnya masih dilakukan dengan cara tradisional terutama pada proses penyaringan kedelai hasil dari penggilingan dengan sarinya. Tujuan dari proses penyaringan adalah memisahkan air kedelai dengan ampas yang tidak diperlukan . Pada proses penyaringan pekerja melakukan penyaringan dengan posisi tubuh berdiri dan bagian tangan menggoyang-goyangkan saringan. Alat yang digunakan dalam proses penyaringan ini sangatlah sederhana yaitu dari kain belacu yang berbentuk segi empat dan di setiap ujung diikatkan dengan besi, proses penyaringan ini membutuhkan waktu sekitar 5 menit . Kain belacu yang dipakai untuk menyaring tersebut diganti rutin tiap 2 minggu sekali. Alat penyaringan mekanis berupa drum berputar ini merupakan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi mitra. Proses penyaringan dilakukan secara mekanik dan putaran drum dapat diatur sesuai dengan kebutuhan atau input dari bahan yang akan diproduksi. Tabung pemutar ini mempunyai sisi yang berlubang-lubang, tabung ini dapat berputar karena di bagian ujung tabung terdapat pully yang dihubungkan dengan pully motor. Semakin cepat pula proses penyaringannya. Didalam tabung pemutar ini ada saringan yang berupa kain belacu.

 

Kata kunci— Tahu, Penyaringan, Kedelai dan Drum Berputar

References

Haliza, W., Purwani, E. Y., & Thahir, R. (2016). Pemanfaatan kacang-kacangan lokal sebagai substitusi bahan baku tempe dan tahu. Buletin Teknologi Pasca Panen, 3(1), 1-8.

Widaningrum, I. (2015). Teknologi pembuatan tahu yang ramah lingkungan (bebas limbah). Jurnal Dedikasi, 12.

Subagio, A. (2016). Strategi Pencapaian Swasembada Kedelai dengan Pengembangan Sumber Protein Nabati Alternatif. Jurnal Pangan, 19(2), 127-134.

Permatasari, P. E., & SETIAWAN, A. H. (2015). Analisis Pengaruh Modal, Bahan Baku, Bahan Bakar, dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Pada Usaha Tahu di Kota Semarang Tahun 2015. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Mayrowani, H. (2016). Pengembangan Agroforestry untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Petani Sekitar Hutan. Paper presented at the Forum Penelitian Agro Ekonomi.

Djayanti, S. (2015). Kajian Penerapan Produksi Bersih Di Industri Tahu Di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 6(2), 75-80.

Fauzan, A. G., & Ratnanto Fitriadi, S. (2017). Perancangan Alat Penyaring Otomatis Sari Pati Kedelai pada Pembuatan Tahu untuk mengurangi Waktu Proses dengan Metode Reverse Engineering (Studi Kasus: Rumah Produksi Tahu APU Klaten). Fakultas Teknik.

Risnawanti, Y. (2015). Komposisi Proksimat Tempe yang dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pramesta, A. D. (2018). Penilaian Postur Kerja Untuk Mengurangi Resiko Cidera Muskuloskeletal Disorders (Msds)(Studi Kasus: Pabrik Tahu Adma. University of Muhammadiyah Malang.

Said, M. I., Likadja, J., & Hatta, M. (2016). Effect of Time and Curing Concentration on Quantity and Quality of Goat Skin Gelatin Produced by Acid Process. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan, 1(2), 119-128.

Azhari, M. (2016). Pengolahan Limbah Tahu dan Tempe dengan Metode Teknologi Tepat Guna Saringan Pasir sebagai Kajian Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan. Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL), 1(2), 1-8.

Faishol, M., Hastuti, S., & Ulya, M. (2016). Perancangan ulang tata letak fasilitas produksi pabrik tahu srikandi junok Bangkalan. AGROINTEK, 7(2), 59-67.

Published

11-12-2019