Eksplorasi Daun Sirih Sebagai Bahan Baku Olahan Peyek: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Waru

Authors

  • Dimas Adam Ghozali Universitas Islam Depok
  • Toni Priyanto Universitas Islam Depok
  • Diaz Saryani Universitas Islam Depok
  • Sulaeman Sulaeman Universitas Islam Depok
  • Khoirunisa Khoirunisa Universitas Islam Depok
  • Meidatul Aslamiyyah Universitas Islam Depok
  • Siti Istiqomah Universitas Islam Depok
  • Zainul Muaaz Universitas Islam Depok

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v10i2.6213

Keywords:

piper betle, peyek daun sirih, inovasi pangan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan produk lokal

Abstract

Daun sirih memiliki kandungan streptococcus mutan sebagai antimikroba yang bermanfaat untuk kesehatan yang dapat diaplikasikan pada manusia dan hewan ternak. Pemanfaatannya dalam makanan olahan masih terbatas, untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi potensi pengolahan daun sirih (Piper betle) menjadi makanan olahan Peyek Daun Sirih di Desa Waru yang banyak tersedia tanaman sirih. Penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap pengamatan lingkungan untuk mendapatkan gambaran utuh ketersediaan bahan baku daun sirih dan pemanfaat yang telah dilakukan masyarakat. Tahap kedua pembuatan sampel produk dan tahap berikutnya adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan produk kepada Ibu-ibu RW 04 Desa Waru Parung Bogor. Dari pelatihan dihasilkan produk yang memiliki rasa menarik gurih, sedikit pedas, renyah dan memiliki aroma khas daun sirih. Dengan sample produk yang dihasilkan masyarakat memiliki pengetahuan baru tentang pengolahan sirih menjadi makanan, yang sebelumnya tidak terpikirkan. Potensi optimalisasi produk ini untuk pemberdayaan ekonomi sangat besar, mengingat lokasi Desa Waru sangat dekat dengan Pasar Parung salah satu pasar terbesar di wilayah Bogor dan banyaknya toko-toko serta perumahan warga disekitar Desa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Aqsa et al (2016). Profil Organ Dalam Ayam Pedaging (Broiler) Yang Diberi Tepung Daun Sirih (Piper Betle Linn) Sebagai Imbuhan Pakan. JIP Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan. Volume 3 Nomor 1. Desember 2016.

[2] Beniyanti et al, (2024). Duration and frequency of betel quid chewing affects periodontitis severity and life quality of people in Tanini Village, Kupang, Indonesia. International Journal of Dental Hygiene. Jhon Wiley & Sons Ltd. 2024;22:229-235.

[3] Hidayati, N. (2021). Penerimaan Masyarakat Terhadap Produk Pangan Inovatif: Studi Kasus di Desa Waru. Jurnal Ilmu Pertanian, 10(3), 78-85.

[4] Retnowati et al (2022).Potensi Tanaman Sirih sebagai Bahan Baku Pemberdayaan Ekonomi Produktif masyarakat. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 6 No. 4. November 2022. Hal. 586-596.

[5] Susanti, M.T. ( 2008). Mikroenkapsulasi Oleoresin Daun Sirih (Piper Betle L) Untuk Produksi Bandeng (Chanos-Chanos Forsk) Tinggi Lisin Pada Proses Pengasapan Cair. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. Vol. 6 No.1. Juni 2008.

Published

2025-08-31

How to Cite

[1]
D. A. Ghozali, “Eksplorasi Daun Sirih Sebagai Bahan Baku Olahan Peyek: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Waru”, j-dinamika, vol. 10, no. 2, pp. 310–315, Aug. 2025.

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.