PENGEMBANGAN SENTRA AGRIBISNIS BAWANG PUTIH DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Authors

  • Edi Siswadi Politeknik Negeri Jember
  • Cholyubi Yusuf Politeknik Negeri Jember
  • Muhammad Zayin Sukri Politeknik Negeri Jember
  • Refa Firgiyanto Politeknik Negeri Jember https://orcid.org/0000-0003-0883-9508

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v4i2.1624

Abstract

Kabupaten Probolinggo termasuk daerah yang memiliki potensi yang luas untuk ditanami bawang putih dilihat dari peta eksisting dan potensi pengembangan bawang putih nasional. Salah satu kecamatan yang prospek besar untuk dijadikan sebagai sentra agribisnis baru bawang putih adalah kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Salah satu Gapoktan yang telah membudidayakan bawang putih adalah Gapoktan Agro Horti Mandiri yang berasal dari Desa Wonokerta di lereng Gunung Bromo dengan ketinggian tempat ± 1.350 m dpl dengan jumlah anggota 71 Orang petani. Penerapan sistem sentra agribisnis yang telah berjalan pada kawasan ini tetapi masih belum optimal berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh tim pengusul antara lain yaitu rendahnya pengetahuan para petani terkait dengan bibit yang berkualitas dan proses pembenihan bawang putih yang didukung oleh tidak adanya penangkar benih dalam jumlah memadai sehingga kebutuhan benih masih bergantung dari pasokan dari luar dengan kualitas yang rendah, belum diterapkannya sistem GAP yang terlihat dari rendahnya kualitas dan kuantitas hasil, rendahnya pengetahuan petani terkait dengan sistem pemasaran pemasaran hasil yang didukung oleh lemahnya sistem kelembagan pertanian. Berkaitan dengan berbagai permasalahan tersebut, Tim pelaksanaan program pengabdian PKM akan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan terkait dengan perbenihan bawang putih, penerapan sistem GAP  pada budidaya tanaman bawang putih dan memberikan pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan berbasis on line system.

Hasil yang telah dicapai selama kegiatan pengabdian antara lain yaitu tim telah melakukan kegiatan pengabdian mulai dari kegiatan penyuluhan dan pendampingan mengenai program perbenihan dan pembentukan demplot pertanaman bawang putih berdasarkan pada SOP bawang putih yang telah dibuat terlebih dahulu oleh TIM dengan inovasi penerapan teknologi vernalisasi. Selain itu, Tim pengabdian juga telah membuat Wab Gapoktan dengan tujuan agar informasi menganai Gapoktan dapat lebih luas tersebar serta sekaligus dapat membantu dalam proses pemasaran secara online agar terjadi peningkatan kinerja kelompok guna meningkatkan posisi tawar petani dalam mendukung sistem agribisnis pertanian. Pengabdian PKM telah mampu meningkatkan pengetahuan petani dalam penerapan budidaya sesuai GAP dan pemasaran produk yang berkelanjutan dengan kualitas yang lebih baik.

 

Keywords : Bawang putih, berkelanjutan, vernalisasi, website.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Edi Siswadi, Politeknik Negeri Jember

Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember

Cholyubi Yusuf, Politeknik Negeri Jember

Jurusan Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember

Muhammad Zayin Sukri, Politeknik Negeri Jember

Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember

Refa Firgiyanto, Politeknik Negeri Jember

Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember

References

Syamsiah, I.S., dan Tajudin. 2003. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Majewski M. 2014. Allium sativum: Facts and Myths Regarding Human Health. J Natl Ins Public Health. 65 (1): 1-8.

Shiferaw G.D. 2016. Review of Management Strategies of Constraints in Garlic (Allium sativum L.) Production. The J. of Agri. Sci. 11( 3): Pp 186-207.

Direktorat Jendral Hortikultura. 2017. Pengembangan Bawang Putih. Kementrian Pertanian. Jakarta.

Sarwadana S.M., Gunadi I.G.A. 2007. Potensi Pengembangan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dataran Rendah Varietas Lokal Sanur. J. Agritrop, 26 (1) : 19 - 23

Julianto PA dan Ika A. 2017. Harga Bawang Putih yang Mengagetkan. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/26/082045326/harga.bawang.putih.yang.mengagetkan. (Diakses tanggal 14 Maret 2018).

Nagasawa A, Finer J. 1988. Development of morphogenic suspension culture of garlic (Allium sativum L.). Plant Cell Tissue Organ Cult 15:183-187.

Barandariaran X, Martin N, Rodriguez M, Di Pietro A, Martin J. 1999. Genetic variability in the calogenesis and regeneration of garlic. Plant Cell Rep. 18:434-437.

Direktorat Jendral Hortikultura. 2016. Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura. Kementrian Pertanian. Jakarta.

Direktorat Jendral Hortikultura. 2016. SOP Perbenihan Bawang Putih. Kementerian Pertanian Jakarta.

Kim E.K., E.J. Hahn, H.N. Murthy, K.Y. Paek. 2003. High frequency of shoot multiplication and bulblet formation of garlic in liquid cultures. Plant e Tiss. Org. Cult. 73:231-236.

Wu C, Wang M., Dong Y., Meng H. 2015 Growth, bolting and yield of garlic (Allium sativum L.) in response to clove chilling treatment. Scientia Horticulturae 194:43-52

Jain R., A.K. Shrivastava, S. Solomon, R.L. Yadav. 2007. Low temperature stress-induced biochemical changes affect stubble bud sprouting in sugarcane (Saccharum spp. hybrid). Plant Growth Regul. 53:17-23.

Dinarti D., B.S. Purwoko, A. Purwito, dan A.D. Susila. 2011. Perbanyakan tunas mikro pada beberapa umur simpan umbi dan pembentukan umbi mikro bawang merah pada dua suhu ruang kultur. Jurnal. Agron. Indonesia 39: 97 – 102

Jasmi Sulistyaningsih E., Indradewa D. 2013. Pengaruh vernalisasi umbi terhadap pertumbuhan, hasil, dan pembungaan bawang merah (Allium cepa L. aggregatum group) di dataran rendah. J. Ilmu Pertanian 16 (1): 42

Published

2019-12-30

How to Cite

[1]
E. Siswadi, C. Yusuf, M. Z. Sukri, and R. Firgiyanto, “PENGEMBANGAN SENTRA AGRIBISNIS BAWANG PUTIH DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO”, j-dinamika, vol. 4, no. 2, Dec. 2019.

Issue

Section

Article