TEKNOLOGI PENGERING PADI UNTUK KETAHANAN PANGAN DI DESA WRINGIN PUTIH, BANYUWANGI

Authors

  • IGNB. Catrawedarma
  • Zulis Erwanto
  • Danang Sudarso WPJW
  • Akhmad Afandi

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v2i2.567

Abstract

Desa Wringin Putih merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi yang mengalami permasalahan dalam penanganan pasca panen padi. Selama ini penanganan yang dilakukan adalah dengan mengeringkan padi dibawah sinar matahari, cara ini terkendala disaat musim hujan, sehingga tidak bisa melakukan pengeringan. Jika proses ini terlambat, maka mengganggu tingkat kestabilan produktivitas beras dan pasokan beras ke masyarakat menjadi terlambat sehingga pada akhirnya mengganggu ketahanan pangan. Pengering dengan konsep natural convection menjadi salah satu solusi untuk membantu petani dalam meningkatkan nilai jual gabahnya. Pada prinsipnya pengering ini akan mengurangi kadar air secara perlahan-lahan karena udara panas secara alami mengalir kedalam ruang pengering tanpa bantuan blower mirip dengan pengering sinar matahari tetapi tidak perlu ruang yang luas, disamping itu kontaminasi oleh debu dan kotoran dapat dihindari. Berdasarkan hasil sosialisasi dan workshop alat pengering yang dilakukan di desa Wringin Putih didapatkan bahwa penerapan teknologi pengering sangat membantu petani dalam penanganan pasca panen khusunya dimusim hujan. Prototipe alat pengering ini dirancang dengan konsep yang sederhana untuk dapat dibuat dalam skala rumah tangga. Bed pengeringnya dengan diameter 60 cm dan lebar 30 cm, serta menggunakan motor listrik dengan daya 1 HP. Diharapkan dengan adanya penerapan teknologi pengering ini dapat membantu penanganan pasca panen dari petani di desa wringin putih.

 

Keywords— Padi, Natural Convection Dryer

Downloads

Download data is not yet available.

References

Published

2017-12-29

How to Cite

[1]
I. Catrawedarma, Z. Erwanto, D. S. WPJW, and A. Afandi, “TEKNOLOGI PENGERING PADI UNTUK KETAHANAN PANGAN DI DESA WRINGIN PUTIH, BANYUWANGI”, j-dinamika, vol. 2, no. 2, Dec. 2017.

Issue

Section

Article

Most read articles by the same author(s)