Kelompok Tani Program Intensifikasi Sistem Mina Padi (INSISMINDI)

Authors

  • M. Zayin Sukri
  • FNU Suwardi

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v1i1.135

Abstract

Lahan sawah di samping ditanami padi, dapat dimanfaatkan menjadi tempat pemeliharaan ikan yaitu sistem mina padi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Beberapa keuntungan sistem mina padi adalah selain menghasilkan padi,memperoleh keuntungan lain seperti menghasilkan ikan, hama penyakit padi menjadi berkurang, kesuburan tanah meningkat, meningkatkan keseimbangan dan perbaikan ekologi sebab hama padi merupakan pakan alami bagi ikan dan kotoran ikan merupakan pupuk alami bagi tanaman padi.

Sistem mina padi di areal persawahan masih jarang dijumpai, hal ini karena kurangnya informasi tentang sistem mina padi sehingga petani belum menerapkannya di lahan sawah. Berdasarkan kondisi di atas peran untuk mengubah pola pikir kelompok tani padi dari system monokultur ke INSISMINDI merupakan tantangan dan peluang untuk meningkatkan pendapatan petani khususnya kelompok tani mitra Rukun Tani dan Tani Makmur.

Dari kegiatan budidaya tanaman dengan intensifikasi sistem mina padi yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut: Budidaya tanaman dengan intensifikasi sistem mina padi, dapat meningkatkan produksi tanaman, karena sistem tanam mina padi ini memberikan manfaat antara lain: (a) Kesuburan tanah dapat ditingkatkan, (b) Pertumbuhan gulma dapat ditekan, (c) populasi hama dan penyakit tanaman padi dapat ditekan, (d) Perilaku ikan dalam mencari makanan dapat memperbaiki struktur tanah. Dengan sistem tanam mina padi maka efisiensi dan produktivitas lahan lebih meningkat, yaitu hasil panen lahan tanpa mina padi (monokultur) seluas 1000 m2 sebanyak 560 kg gabah kering sawah, dengan harga gabah Rp 4.000,-/kg, maka pendapatan Rp 2.240.000,- Hasil riil panen pada lahan mina padi seluas 1000 m2 sebanyak 440 kg gabah kering sawah atau 78,6 % dari hasil tanpa mina padi, dengan harga Rp 4000,-/kg, maka pendapatan Rp 1.760.000,-. Sedangkan hasil ikan sebanyak 60 kg dengan harga Rp. 20.000,-/kg, maka pendapatan dari ikan Rp 1.200.000,-. Jadi total pendapatan gabah dan ikan Rp 2.960.000,- atau meningkat 32% dibandingkan dengan budidaya tanpa mina padi (monokultur).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardiwinata, R.O,. 1981. Pemeliharaan Ikan Mas di Sawah. Penerbit Sumur Bandung. Bandung

Handoyo FL. 1989. Mina-Padi.Penerbit CV Simplex. Jakarta.

Sadele S et al,. 1989. Petunjuk Teknis Sistem Usahatani Padi-Ikan. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi. Sukamandi.

Asnawi, 1983, Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook of Indonesia). Jakarta

Barniati Anis. 2007. Analisis Finansial Usaha Mina Padi pada Kelompok TaniRukun Tani Mukti, Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, KabupatenTasikmalaya. Skripsi.Program Studi Manajemen Bisnis dan EkonomiPerikanan-Kelautan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Khairuman, dan Amri K. 2002.Budi Daya Ikan di Sawah. PT Penebar Swadaya, Jakarta.

Sudirman dan Ade Iwan Setiawan. 2005. Mina padi (Budi Daya Ikan Bersama Padi). Penebar Swadaya, Jakarta.

Supriadiputra S. 1990. Variasi Padat Penebar Benih Ikan dengan dan Tanpa Pemupukan NPK pada Sistem Mina Padi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Unsoed.

Published

2016-06-30

How to Cite

[1]
M. Z. Sukri and F. Suwardi, “Kelompok Tani Program Intensifikasi Sistem Mina Padi (INSISMINDI)”, j-dinamika, vol. 1, no. 1, pp. 53–59, Jun. 2016.

Issue

Section

Article