ANALISIS RANTAI NILAI HASIL TANGKAPAN LEMURU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

Authors

  • Gatot Silo Sakti
  • Hari Rujito
  • Rahmat Ali Syaban

DOI:

https://doi.org/10.25047/jii.v15i3.21

Abstract

Lemuru merupakan ikan ekonomis penting yang menjadi hasil tangkapan andalan masyarakat nelayan muncar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sebagai bahan baku utama industri pengolahan ikan, yang umumnya adalah industri pengalengan dan penepungan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pemetaan rantai nilai, (2) menganalisis tata kelola dan regulasi yang selama ini berlaku dalam menjaga kelestarian jumlah lemuru, (3) Menganalisis elemen-elemen yang menjadi kekuatan pendorong dalam rantai nilai dan merumuskan strategi rantai nilai yang efektif guna mencapai kesejahteraan pelaku-pelaku di dalam rantai nilai.

   Berdasarkan pemetaan rantai nilai, diketahui Pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tidak berkontribusi dalam alur penjualan ikan, sehingga nelayan tidak memiliki perlindungan harga dalam menjual hasil tangkapannya. Dari pendapatan pakar melalui teknik analisis ISM (Interpretative Structural Modelling) terdapat empat elemen yang di identifikasi dalam kegiatan lemuru, yaitu : Elemen kendala dalam kegiatan perikanan lemuru dengan sub elemen lembaga terkait kurang optimal dalam mewujudkan solusi yang telah dirumuskan sebagai sub elemen kunci, Elemen kebutuhan pelaku usaha dalam kegiatan perikanan lemuru dengan sub elemen tata kelola, regulasi dan pengawasan, penyuluhan dan pembinaan, solusi dari peraturan yang ada, dan kelembagaan yang aktif merupakan sub elemen kunci.

    Berdasarkan analisis strategi kebijakan melalui AHP (Analytic Hierarchy Process), kriteria kebijakan yang menjadi prioritas adalah kelesetarian lemuru dengan alternatif kebijakan yaitu law enforcement. Penerapan law enforcement dapat efektif apabila ditunjang kebijakan lain untuk memperkecil gap antara peraturan dengan pelanggaran. Kebijakan alternatif tersebut dapat dikelola secara bertahap dan sinergis, dimulai dari koordinasi stakeholder dalam rangka penguatan modal dengan mendirikan Lembaga Keuangan Mikro, penerapan open season dan close season, pengalihan wilayah tangkap untuk nelayan dan diversifikasi bahan baku untuk industri,  mengembangkan potensi wisata pelabuhan untuk menyerap angkatan kerja selama kebijakan tersebut direncanakan, dan didukung dengan pembaharuan data pengukuran bioeconomic. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

ACIAR.2012. MembuatRantaiNilaiLebihBerpihakpadaKaumMiskin.Australian Centre for Internasional Agricultural Research.Australian Goverment Australia.

BAPPEDA Kabupaten Banyuwangi. 2007. UMKM Indutri pengolahan hasil ikan di Kawasan Muncar.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi. 2013. Produksi dan Nilai Produksi Produk Perikanan di Kabupaten Banyuwangi.

Hugon. P. 1985. Le miroir sans tain. Dependance alimentaire et urbanisation en Afrque : un essai d’anlyse mesodynamique en termes de filliers. Altersial. CERED and M.S.A. Nourrir Les villes, L’Harmattan : 9 – 46.

Iranawati et al. 2013. Teknik Interpretative Structural Modeling (ISM) Untuk Strategi Implementasi Model Pengelolaan Perikanan Tangkap di Taman Nasional Karimunjawa. Jurnal ilmu pertanian dan perikanan vol 2 No1. Hal 75-86.

KedeputianBidangPencemaran Lingkungan.2007.LaporanAkhirPengelolaanLingkunganIndustriPengolahanIkan di Muncar. Banyuwangi.

Kaplinsky, R and M. Morris. 2001. A Handbook for Value Chain Research, Brighton, United Kingdom, Institute of Development Studies, University of Sussex.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. 2011. Kebangkitan Koperasi dan UMKM Menuju Kesejahteraan Masyarakat. Laporan Tahunan. Jakarta.

Porter. M. E (1985). Competitive Advantage. New York. The Free Press

Le Goulven, K.,J. P. Bountonner, et al. 1999. Commercialisation d’un Produit Agricoledans un Contexte Economique ‘de Transition’. La FiliereViande Porcine de Nam Thanh a HaiPhong. RevneElevage et Medecine Veterinaire des Pays Tropicaux : 305 – 312.

Marimin. 2008. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. PT Grasindo Widiasarana. Jakarta. 2004

SuharjitodanMarimin. 2008. Model KelembagaanPengembanganIndustriHilirKelapaSawit. Prosiding Seminar NasionalManajemenTeknologi VIII. Surabaya.

Supriatnaet al. 2014. Model Rantai Nilai Pengembangan Perikanan Tuna, Tongkol dan Cakalang di Indonesia .Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FakultasPerikanandanIlmuKelautan. InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Published

2016-07-20

How to Cite

Sakti, G. S., Rujito, H., & Syaban, R. A. (2016). ANALISIS RANTAI NILAI HASIL TANGKAPAN LEMURU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN. Jurnal Ilmiah Inovasi, 15(3). https://doi.org/10.25047/jii.v15i3.21

Issue

Section

Article