NILAI KALOR BAHAN BAKAR PLASTIK POLYPROPILENE (BBPP) HASIL PYROLISIS DENGAN CAMPURAN PREMIUM DAN OCTANE BOOSTER
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v16i2.296Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh dua hal: pencarian bahan bakar alternatif bersumber non pangan serta semakin menumpuknya sampah plastik. Melalui proses pyrolisis, plastik polypropilene dapat dirubah menjadi bahan bakar cair. Bila bahan bakar plastik polypropilene (BBPP) ingin digunakan pada engine maka ada beberapa standar yang harus dipenuhi. Nilai kalor tinggi merupakan salah satu standar dimaksud. Pengujian nilai kalor BBPP dilakukan untuk 5 macam spesimen yaitu BBPP murni, BBPP + premium dengan konsentrasi campuran 10%, 15%, 20%, serta BBPP + octane booster dengan campuran 1:1. Hasil pengujian nilai kalor dengan menggunakan bomb calorimeter didapatkan nilai kalor BBPP murni 100% sebesar 11.111,264 kcal/gram. Pada campuran BBPP + bensin premium didapatkan nilai kalor tertinggi pada campuran 10% sebesar 11.405,911 kcal/gram. Pada campuran BBPP + octane booster didapatkan nilai kalor sebesar 11.203,163 kcal/gram. Nilai kalor BBPP murni ataupun campuran ternyata masih dibawah nilai kalor premium sebagai bahan bakar acuan yang sebesar 11.414,453 kcal/gram. Untuk saat ini pemakaian BBPP pada engine tanpa modifikasi merupakan suatu tindakan yang memaksakan mesin bekerja dibawah kondisi idealnya. Upaya peningkatan nilai kalor BBPP perlu dilakukan bila ingin dipakai sebagai bahan bakar alternatif untuk engine. Peningkatan nilai kalor BBPP bisa dilakukan dengan proses pemurnian ulang.Downloads
References
A.S Chaurasia., B.V Babu., 2005, Modeling & Simulation of Pyrolisis of Biomass: Effect of Thermal Conductivity, Reactor Temperatur and Particle Size on Product Consentrations, Pilani, India.
Das, S. dan Pande, S., 2007, Pyrolisis and Catalytic Cracking of Municipal PlasticWaste for Recovery of Gasoline Range Hydrocarbons, Thesis, Chemical Engineering Department National Institute of Technology Rourkela.
Kadir. 2012. Kajian Pemanfaatan Sampah Plastik Sebagai Sunber Bahan Bakar Cair. Dinamika Jurnal Ilmiah Teknik mesin. Vol. 3, No. 2. Kendari: Universitas Haluoleo.
Kumar S., Panda, A.K., dan Singh, R.K.,2011, A Review on Tertiary Recycling Of High-Density Polyethylene to Fuel, Resources, Conservation and Recycling Vol. 55 893– 910.
Kurniawan, A. 2012. Mengenal Kode Kemasan Plastik yang Aman dan Tidakhttp://ngeblogging.wordpress.
Melyna E, Irdoni, I. Zahrina. Tanpa Tahun. Perengkahan Sampah Plastik (HDPE, PP, PS) Menjadi Precursor Bahan Bakar dengan Variasi Perbandingan Bahan Baku/Katalis H-Zeolit. Riau: Universitas Riau.
Muryani. 2016. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengolahan Sampah kelurahan Wlingi. Blitar: Wlingi.
Rodiansono, 2005, Aktivitas Katalis NiMo/Zeolit dan NiMo/Zeolit-Nb2O5 untuk Reaksi Hidrorengkah Sampah Plastik Polipropilena Menjadi Fraksi Bensin. Yogyakarta: Thesis Ilmu Kimia Universitas Gadjah Mada.
Surono, Budi.U. 2013. Berbagai Metode Konfersi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak. Jurnal Teknik Vol. 3 No.1.Yogyakarta: Universitas Janabadra.
Wikipedia. 2016. Macam-Macam Reaktor. 9 April. 2000.
Ramadhan,Aprian (2011), Pengolahan sampah plastik menjadi minyak menggunakan proses pyrolisis, Jurnal Ilmiah teknik Lingkungan Vol. 4 no. 1Universitas Pembangunan Nasional “Veteran†Jawa Timur
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).