PEMANFAATAN FORMULA NEMATODA ENTOMOPATOGEN Steinernema carpocapsaes UNTUK MENGENDALIKAN HAMA ULAT DAUN Spodoptera litura PADA PERTANAMAN KEDELAI
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v16i1.6Abstract
Salah satu masalah pengembangan kedelai di Indonesia adalah gangguan hama Spodoptera litura yang berdampak terhadap penurunan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formula serbuk dan cair nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae untuk mengendalikan hama ulat daun S. litura pada pertanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas sembilan perlakuan. Perlakuan pada penelitian ini adalah perlakuan S1 (formula serbuk dengan dosis aplikasi 10 kg/ha), S2 (formula serbuk dengan dosis aplikasi 15 kg/ha), S3 (formula serbuk dengan dosis aplikasi 20 kg/ha), S4 (formula serbuk dengan dosis aplikasi 25 kg/ha), C1 (formula cair dengan konsentrasi aplikasi 5x105 IJ/l), C2 (formula cair dengan konsentrasi aplikasi 5x104 IJ/l), C3 (formula cair dengan konsentrasi aplikasi 103 IJ/l), C4 (formula cair dengan konsentrasi aplikasi 5x102 IJ/l), K (kontrol/insektisida), setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula cair lebih efektif dalam mengendalikan hama Spodoptera litura yaitu 83,3 %, sedangkan formula serbuk penurunan populasi S. litura terendah yaitu 51,6 %. Pengaruh perlakuan formula serbuk terhadap produksi tanaman kedelai menujukkan hasil yang paling tinggi yaitu 242,83 gr dari pada perlakuan formula cair yang mencapai 198,13 gr sedangkan pada kontrol hanya 226,00 gr. Formulasi Nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae dengan formula serbuk dan cair dapat menekan populasi hama ulat daun kedelai Spodoptera litura di lapang.
Downloads
References
Wiratmoko, H. 2008. Persistensi Nematoda Entomopatogen Steinernema carpocapsae Weiser Pada Senyawa Humik. Skripsi Fakultas Pertanian UNEJ.
Woodring, J.L. and H.K. Kaya, 1998. Steinernematid and Heterorhabditid Nematodes: A Handbook of Biology and Techniques. Southern Cooperative Series Bulletin 331. Arkansas Agriculture Experiment Station, Fayetteville, Arkansas.
Kaya, H.K. and A.M. Koppenhofer. 1996. Effect of microbial and other antagonistic organism and competition on entomopathogenic nematodes Biocontr. Sci. Technol. 6: 357-371
Kaya, H.K. and R. Gaugler. 1993. Entomophatogenic nematodes. Ann. Rev. Entomol. 38: 181-206.
Molyneux, A.S. and R.A. Bedding. 1992. Influence of soil texture and moisture on the infectivity of Heterorhabditis sp. and Steinernema glaseri for larvae of the sheep blowfly Lucilia cuprina. Nematologica. 30: 358-365
Pracaya. 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta
Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Poinar, G.O. Jr. 1990. Biology and Taxonomy of Sterinernematidae and Heterorhabditis, CRC. Boca Raton. FL 23-61 p.
Radiopoetro. 1991. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Rukmana, R dan S. Saputra. 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Kanisius. Yogyakarta.
Rukmana, R. dan Y. Yuniarsih. 1996. Kedelai Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.
Soemardi, W. 1997. Pengendalian Hama Tanaman Pangan. Penerbit CV. Aneka. Solo.
Sudarmo, S. 1998. Pengendalian Serangga Hama Kedelai. Kanisius. Yogyakarta.
Sudarmo, S. 1999. Pengendalian Serangga Hama Kedelai. Kanisius. Yogyakarta.
Sulistyanto, D. 1998. Biopestisida sebagai alternatif pengendali serangga hama yang berwawasan lingkungan. Makalah Seminar Interdisipliner Universitas Jember 24 Agustus 1998.
Sulistyanto, D. 1998. Entomotoksin Koples, nematoda entomopatogen. Makalah Seminar. Universitas Jember, Jember.
Sulistyanto, D. 1999. Pemanfaatan Nematoda Entomopatogen Steinernema Spp. dan Heterorhabditis Spp. Isolat sebagai Pengendalian Hayati Serangga Hama Perkebunan Kopi. Kumpulan Materi Crash Course Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Lapang Dua Komoditas Kopi Buku II. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember.
Sulistyanto, D. 2001. Pemanfaatan Nematoda Dalam Bidang Pertanian. Diktat Kuliah. Program Studi Ilmu Tanaman Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang. Malang.
Suharto, 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan. C. V ANDI OFFSET. Yogyakarta.
Strauch, O. Niemann, I. Neumann, A. Schmidt, A, J. Peters, A and Ehlers, R,U. 2000. Storage and Formulation Of The Entomopathogenic Nematodes Heterorhabditis Indica and H. bacteriophora. Biocontrol 00: 1-19pp
Untoro, G. B. 2007. Uji Persistensi, Patogenisitas, Formulasi Nematoda Entomopatogen dan Kemasan Hasil Pembiakan Massal Terhadap Crocidolomia binotalis Zeller. Skripsi Fakultas Pertanian UNEJ.
Tengkano, W. dan M. Soehardjan. 1999. Jenis Hama Utama pada Berbagai Fase Pertumbuhan Tanaman Kedelai. Balai Penelitian Tanaman. Bogor.
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
Wagiyana,. Suharto,. Setyobudi, B. 2009. Formulasi Agens Hayati Nematoda Entomopatogen Steinernema carpocapsae Dengan Pupuk Organik. Proposal Penelitian Hibah Penelitian Strategi Nasional Tahun 2009. Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Wahyudi, I. 2003. Efektivitas Steinernema carpocapsae dan Baccilus thuringiensis Serta pengaruh Kascing Terhadap Hama Plutella xylostella dan Croccidolomia binotalis Pada Tanaman Brokoli di Ijen. Skripsi. Unej.
Adisarwanto dan Wudianto, R. 1999. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di lahan Sawah-Kering-Pasang Surut. Penebar Swadaya, Jakarta.
Akhurst, R.J. and N.E. Boemare. 1990. Biology and Taxonomy of Xenorhabus in Gaugler, R. and H.K., Kaya, (eds.) Entomophatogenic Nematodes in Biological Control. CRC Press, Boca Raton, FL. 75-90 p.
Badan Litbang Pertanian. 2005. Prospek dan arah pengembangan agribisnis kedelai. Badan Litbang Pertanian. 32 p
Bappenas, 1991. Petunjuk Lapangan Latihan Pengendalian Hama Terpadu Palawija. Program Nasional dan Pengembangan Pengendalian Hama Terpadu. Proyek Prasarana Fisik Bappenas. Jakarta Pusat.
Borror, D.J., C.A. Triplehorn, dan N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran serangga, Edisi keenam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Chaerani, 1996. Nematoda Entomopatogen Serangga. Materi Kuliah. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor.
Chaerani, M., M. F. Vinnegan. M. J. Downes and C. T. Griffin. 1995. Pembiakan Massal Nematoda Patogen Serangga Steinernema dan Heterorhabditis Isolat Indonesia secata In-vitro untuk Pengendalian Hama Penggerek Padi Secara Hayati. Poster Ilmiah Pada Pekan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 1993. Puspitek Serpong. 28 – 29 Nopember. 11p.
Digilib, its. 2003. Pengendalian Hama Tanaman. Available at :http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10642-Chapter1.pdf. Diakses 8 juni 2010.
Ditjen Tanaman Pangan. 2006. Pedoman umum pemantapan road map kedelai. Direktorat Budi Daya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 42 p.
Ditjen Tanaman Pangan. 2009. Target Produksi Kedelai Indonesia1,5 Juta Ton. Sinar Baru Indonesia. Available at : http://hariansib.com/?p=72716. Diakses 8 Juni 2010.
Fachruddin, L . 2000. Budidaya Kacang-Kacangan. Kanisius. Yogyakarta.
Marwoto. 2007. Budidaya Kedelai. Available at: http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kedelai.html.Diakses 25-4-2009.
Jarosz, J. 1996. Do antibiotic compound produced in vitro by Xenorhabdus nematophilus minimize the secondary invasion of insect carcasses by contaminating bacteria. Nematologica 42: 367-377
Johny, A. 2001. Melawan Hama Dengan Nematoda. Hama dan Penyakit. http://www.tanindo.com/abdi13/hal3101.htm. Market Development, PT. Tanindo Subur Prima. Diakses 12-5-2009.
Kaya, H. K., 1993. Infectivity of entomopatogenic nematodes (Rhabditida : Steinernematidae) at different soil entomopatogenic nematodes. J. Invert. Entomol. 65:193-199.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).