APLIKASI PESTISIDA BERDASARKAN MONITORING DAN PENGGUNAAN KELAMBU KASA PLASTIK PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH

Authors

  • M Syarief

DOI:

https://doi.org/10.25047/jii.v13i1.85

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi pestisida berdasarkan monitoring dan penggunaan kelambu kasa plastil terhadap jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah, intensitas serangan hama dan penyakit serta  produksi bawang merah.

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Jember pada Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial, terdiri atas dua faktor yaitu Faktor A (aplikasi pestisida) terdiri atas dua level yaitu A0 (berdasarkan monitoring) dan A1 (terjadwal). Faktor B (penggunaan kelambu kasa plastik) terdiri atas dua level yaitu B0 (tanpa kelambu kasa plastik) dan  B1 (menggunakan kelambu kasa plastik). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Data pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova). Untuk membedakan antar perlakuan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil pada (BNT) pada taraf 5%.  

Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: jenis hama meliputi : Ulat Bawang (Spodoptera exigua) dan Trip (Thrip tabaci), penyakit meliputi: Becak ungu (Alternaria porri), Layu Fusarium (Fusarium oxyporum) dan Antraknose (Colletroticum gloeosporiodes), Intensitas serangan hama dipengaruhi oleh faktor penggunaan kelambu kasa plastik. Perlakuan B1 (menggunakan kelambu kasa plastik) menunjukkan intensitas serangan hama lebih rendah dibanding B0 (tanpa menggunakan kelambu kasa plastik), Terdapat interaksi pengaruh aplikasi pestisida dan penggunaan kelambu kasa plastik terhadap intensitas serangan penyakit. Pada umumnya  AOB0 (aplikasi pestisida berdasarkan monitoring tanpa menggunakan kelambu kasa plastik) dan A1B0 (aplikasi pestisida terjadwal tanpa menggunakan kelambu kasa plastik)  menunjukkan intensitas serangan penyakit lebih tinggi dibanding kombinasi perlakuan lainnya. Produksi bawang merah hanya dipengaruhi oleh faktor penggunaan kelambu kasa plastik. Perlakuan B1 (menggunakan kelambu kasa plastik) menunjukkan produksi yang lebih tinggi (10.58 ton per hektar) dibanding B0 (tanpa menggunakan kelambu kasa plastik) yaitu 6.75 ton per hektar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 2005. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu Bawang Merah di Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jawa Timur.

Anonim, 2005. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Bawang Merah dengan Menggunakan Jaring Kelambu. Dinas Pertanian Tanaman pangan, Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Probolinggo. Jawa Timur.

Adiyoga, W., T.K. Moekasan, T.S. Uhan, E. Soenaryo dan Hendarsih, 2000. Present Status of Pests and Deseases management on food and vegetable crops and its future development. Lap. PEI dan PT. PCI

Marwoto, B. 1993. Pengendalian Nematode Spiral (Helycotylenchus retusus) pada tanaman bawang merah secara hayati: Pengaruh berbagai cendawan tular tanah terhadap perkembangan H. retusus pada tanaman bawang merah. Bul. Penel. Hort. 15:(1):9 – 15.

Ridlan, P. and A. Rauf, 2003. Linomyza huidobrensis leaf miner: developing effective pest management strategies for Indonesian and Australia Review Report of leafminer project.

Soetiarso,T.A., 2010. Teknologi Inovatif Bawang Merah dan Pengembangannya, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang Bandung.

Published

2016-07-27

How to Cite

Syarief, M. (2016). APLIKASI PESTISIDA BERDASARKAN MONITORING DAN PENGGUNAAN KELAMBU KASA PLASTIK PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH. Jurnal Ilmiah Inovasi, 13(1). https://doi.org/10.25047/jii.v13i1.85

Issue

Section

Article