Peningkatan Kapasitas Kader Desa dan Staf Laboratorium untuk Optimalisasi Deteksi Dini Tuberkulosis di Kabupaten Sampang

Authors

  • Ika Kadariswantiningsih Airlangga University https://orcid.org/0000-0001-5949-252X
  • Ni Made Mertaniasih Universitas Airlangga
  • Deby Kusumaningrum Universitas Airlangga https://orcid.org/0000-0003-1091-3236
  • Pepy Dwi Endraswari Universitas Airlangga
  • Eko Budi Koendhori Universitas Airlangga
  • Andy Setiawan Rumah Sakit dr. Mohammad Zyn
  • Aprilia Dwi Lestari Universitas Airlangga https://orcid.org/0009-0002-6203-8592
  • Elprania Credo Yudayanti Universitas Airlangga
  • Liza Puspa Senja Asmara Juita Universitas Airlangga
  • Yitijuatni Universitas Airlangga

Keywords:

deteksi Tuberkulosis, pemberdayaan kader, peningkatan kapasitas staf laboratorium

Abstract

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam deteksi dini Tuberkulosis, terutama di wilayah dengan tingkat deteksi rendah seperti Kabupaten Sampang. Keterbatasan pengetahuan kader desa dan staf laboratorium menjadi hambatan utama dalam meningkatkan deteksi dini TB. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader desa dan staf laboratorium melalui pelatihan terstruktur untuk mendukung deteksi dini Tuberkulosis yang lebih efektif. Pelatihan dilakukan dalam dua sesi paralel, yaitu untuk 15 kader desa dan 10 staf laboratorium. Kader desa diberikan pelatihan melalui ceramah dan diskusi kelompok terfokus tentang identifikasi gejala Tuberkulosis dan protokol rujukan. Staf laboratorium dilatih dengan metode ceramah dan praktikum tentang teknik diagnostik menggunakan tes cepat molekuler Tuberkulosis dan pemeriksaan diagnosis mikroskopis Tuberkulosis. Evaluasi pre dan post pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan kader desa serta staf laboratorium. Kader desa mampu mengenali gejala TB lebih dini dan melakukan rujukan yang tepat, sementara staf laboratorium menunjukkan peningkatan keterampilan dalam teknik diagnostik yang lebih akurat. Program ini membuktikan bahwa pemberdayaan komunitas dan pelatihan teknis mampu meningkatkan deteksi dini TB. Model ini dapat diadopsi di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa untuk mendukung eliminasi TB pada tahun 2030.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] W. H. Organization, Global tuberculosis report 2024. World Health Organization, 2024.

[2] World Bank, “Incidence of tuberculosis (per 100,000 people) – Indonesia.”

[3] R. I. Kemenkes, “Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022,” Jakarta, Indonesia, 2023.

[4] Badan Pusat Statistik, “Jumlah Kasus Penyakit Angka Penemuan TBC, Keberhasilan Pengobatan TBC, Kasus Baru AIDS Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022.”

[5] Badan Pusat Statistik, “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur pada tahun 2022.”

[6] E. Tampubolon, “ANALISIS PENATALAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN STRATEGI DOTS DI PUSKESMAS KECEMATAN SULTAN DAULAT DAN PUSKESMAS KECAMATAN RUNDENGDI KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 2022,” Jurnal Kajian Kesehatan Masyarakat, vol. 4, no. 1, pp. 1–11, 2023.

[7] Stop TB Partnership Indonesia, Sehatkan Indonesia dari Desa. 2022.

Published

2025-04-28

How to Cite

[1]
I. Kadariswantiningsih, “Peningkatan Kapasitas Kader Desa dan Staf Laboratorium untuk Optimalisasi Deteksi Dini Tuberkulosis di Kabupaten Sampang ”, j-dinamika, vol. 10, no. 1, pp. 174–180, Apr. 2025.

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)