IbM Pemanfatan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Briket Limbah Kotoran Ternak Ruminansia

Authors

  • Asmaul Khusna
  • Ninik Sri Rahayu
  • Sari Wiji Utami
  • Nuraini Lusi

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v2i1.450

Abstract

Desa Kumendung terletak di kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, mempunyai luas sebesar 5,37 km2 , dengan jumlah penduduk sebanyak 6.135 jiwa. Mata pencaharian utama penduduknya adalah sebagai nelayan, petani, dan peternak. Sub sektor peternakan mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat desa Kumendung. Jumlah ternak yang cukup banyak di desa Kumendung memberikan dampak terhadap pencemaran lingkungan. Kotoran ternak ruminansia yang ada belum diolah menjadi pupuk organik maupun sumber energi yang dapat dimanfaatkan oleh warga. Kotoran ternak ruminansia yang tidak dikelola dengan baik dapat menurunkan kualitas lingkungan. Gas methana (CH4) yang dihasilkan oleh kotoran sapi merupakan penyumbang terbesar pada efek rumah kaca. Masyarakat desa Kumendung saat ini masih banyak yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Penggunaan kayu sebagai bahan bakar dapat digantikan dengan briket yang berbahan baku dari kotoran ternak ruminansia. Briket kotoran ternak ruminansia sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar dapat menurunkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh limbah kotoran ternak dan dapat mengurangi penebangan pohon. Selain itu, briket mempunyai keuntungan ekonomis karena dapat diproduksi secara sederhana, memiliki nilai kalor yang tinggi, dan ketersediaan bahan bakunya melimpah di Indonesia sehingga dapat bersaing dengan bahan bakar lain. Pemanfaatan teknologi tepat guna yang akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu mitra sasaran dalam memanfaatkan, mengolah, serta menambah added value limbah ternak ruminansia, sehingga perekonomian masyarakat juga dapat ikut terangkat. Selain bekerja dengan mata pencaharian utamanya, masyarakat desa Kumendung juga dapat mendapatkan penghasilan tambahan, atau setidaknya menekan pengeluaran untuk membeli bahan bakar berupa kayu maupun gas elpiji.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Putri et al. 2014. Pengaruh jenis kotoran ternak terhadap kuantitas biogas. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 4(1): 45-49.

Santoso et al. 2010. Studi Variasi Komposisi Bahan Penyusun Briket dari Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian. Universitas Andalas. Padang.

Kasworo et al. 2013. Daur ulang kotoran ternak sebagai upaya mendukung peternakan sapi potong yang berkelanjutan di desa Jogonayan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. ISBN 978-602-17001-1-2.

Sarjono dan Ridlo M. 2013. Studi Eksperimental Penggunaan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Majalah Ilmiah STTR Cepu Nomor 16, Tahun 11, Januari-Juni 2013.

Pancapalaga dan Wihandako. 2008. Evaluasi Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian (Kosap Plus) Sebagai Bahan Bakar Alternatif.

Published

2017-06-30

How to Cite

[1]
A. Khusna, N. S. Rahayu, S. W. Utami, and N. Lusi, “IbM Pemanfatan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Briket Limbah Kotoran Ternak Ruminansia”, j-dinamika, vol. 2, no. 1, pp. 35–38, Jun. 2017.

Issue

Section

Article

Most read articles by the same author(s)