ANALISIS STAKEHOLDER DALAM AGRIBISNIS BUAH NAGA DI KECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v15i3.12Abstract
Sektor pertanian masih menjadi salah satu unggulan sebagai penggerak sektor perekonomian di Indonesia, begitu juga di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki potensi sumberdaya alam berlimpah. Salah satu komoditi hortikultura yang saat ini menjadi primadona di Kabupaten Banyuwangi adalah buah naga, dimana salah satu sentranya adalah Kecamatan Bangorejo. Permasalahan klasik yang terjadi dalam dunia agribisnis adalah rendahnya posisi tawar petani pada saat tiba musim panen yang saat ini sebagian besar produk buah naga langsung ditampung oleh pengepul beserta harga dan kualitas yang juga ditetapkan oleh pengepul. Kondisi ini dapat diperbaiki apabila ada kerjasama antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan dan pengaruh di bidang agribisnis buah naga. Analisis stakeholder memetakan pihak yang terlibat beserta kebutuhan dan peran yang harus dijalankan masing-masing pihak tersebut dalam mendukung keberlanjutan agribisnis buah naga di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi.
Downloads
References
Charina, et.al. 2012. Kajian Bisnis Sosial Pedagang Perantara dalam Upaya Pengembangan Hortikultura di Jawa Barat. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Volume 1, Nomor 1, April 2012, hlm 33-51. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran
Hermanto dan Swastika, K. S., Dewa. 2011. Penguatan Kelompok Tani: Langkah Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani. Analisis Kebijakan Pertanian Volume No. 4 Desember 2011: 371-390
Kusumedi, P dan Bisjoe, A.R.H. 2010. Analisis Stakeholder dan Kebijakan Pembangunan KPH Model Maros di Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(3), 179-193.
Nuryati, Sri dan Swastika, K. S., Dewa. 2011. Peran Kelompok Tani dalam Penerapan Teknologi Pertanian. Forum Penelitian Agro ekonomi Volume 29 No. 2 Desember 2011: 115-128
Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan republik Indonesia. 2014. Kajian Peran Pedagang Perantara (Middleman) dalam Perdagangan Dalam Negeri. Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan republik Indonesia. Jakarta
Reed, M.S. 2008. Stakeholder Participation for Environmental Management: A Literature Review. Biological Conservation, 141, 2417-2431.
Reed M, Graves A, Dandy N, Posthumus H, Hubacek K, Morris J, Prell C, Quinn CH, Stringer LC. 2009. Who’s Nad Why? A Typology of Stakeholder Analysis Methods for Natural Resource Management. Journal of Environmental Management 90:1933-1949.
Redono, Cucak. 2012. Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam Mewujudkan Kelompok Tani yang kuat dan Mandiri. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Volume 15 Nomor 1, Juli 2012. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang .Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta
Saptana, et. al. 2013. Strategi PercepatanTransformasi Kelembagaan Gapoktan dan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Dalam Memperkuat Ekonomi Di Perdesaan. Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 10 No. 1, Maret 2013
Saridewi, T. R dan Siregar, A. N. 2010. Hubungan Antara Peran Penyuluh Dan Adopsi Teknologi oleh Petani terhadap Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei 2010
Schmerr K. 2009. Stakeholder Anallysis Guidelines. http:/www.lanchsr.org [1 Mei 2012]
Supanggih, Dhianon dan Widodo, Slamet. 2013. Aksesibilitas Petani terhadap Lembaga Keuangan (Studi Kasus Pada Petani di Desa Sidodadi Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro). Jurnal Agriekonomika Volume 2 Nomor 2 Oktober 2013
Syahyuti. 2007. Kebijakan pengembangan gabungan kelompok tani (Gapoktan) sebagai kelembagaan ekonomi di perdesaan. Analisis Kebijakan Pertanian 5(1):15–36.
Syahyuti, et.al. 2014. Kajian Peran Organisasi Petani dalam Mendukung Pembangunan Pertanian. Laporan Akhir Penelitian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.
Wakka, A. K. 2014. Analisis Stakeholders Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (Khdtk) Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 3 No.1, April 2014 : 47 - 55
Yekti, Ananti. 2010. Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Informal Bagi Masyarakat Pertanian di Pedesaan. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Volume 6, Nomor 2, Desember 2010. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang . Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta
Zulfikar, Muamar. 2013. Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Wisata Alam di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).