UJI INBREEEDING DEPRESSION TERHADAP KARAKTER FENOTIPE TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays var. Saccharata Sturt) HASIL SELFING DAN OPEN POLLINATED 1)
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v14i2.71Abstract
Jagung Manis (Zea mays var. Saccharata Sturt.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang populer di Indonesia. Inbreeding depression adalah fenomena penurunan vigor dan produktivitas tanaman yang disebabkan perkawinan dalam. Inbreeding depression sering diamati pada tanaman jagung yang memiliki karakteristik responsif. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui perbedaan karakter fenotip antara tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt var) hasil selfing dan hasil open pollinated, Â 2) untuk mengetahui nilai penurunan vigor tanaman jagung manis (Zea mays var. Saccharata Sturt.) hasil selfing dan open pllinated yang ditandai dengan besaran dan persentase inbreeding depression. Penelitian ini dilakukan pada Agustus-November 2013 di CV. Jogja Horti Lestari Sleman Yogyakarta dengan menggunakan metode percobaan T-test Two Sample Asuming Equals dengan 2 perlakuan. Pada perlakuan open pollinated (P1) tanaman diberi perlakuan penyerbukan terbuka hingga mencapai generasi F6 dan pada perlakuan selfing (P2) tanaman diberi perlakuan penyerbukan sendiri hingga mencapai generasi S5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan open pollinated (P1) berbeda nyata dengan perlakuan selfing (P2) terhadap semua karakter tanaman kecuali karakter jumlah baris biji per tongkol. Besaran penurunan vigor pada perlakuan selfing (P2) lebih besar dibandingkan dengan perlakuan open pollinated (P1) pada seluruh karakter tanaman yang diamati. Penurunan vigor ditandai dengan besarnya nilai dan persentase Inbreeding depression.
Downloads
References
Arnhold, E., , J.M.S. Viana, F. Mora, G.V Miranda, and R.G. Silva. 2010. Inbreeding Depression and Genetic Components for Popping Expansion and Other Traits in Brazilian Populations of Popcorn. Ciencia e Investigacion Agraria. 37 (3): 125-132.
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. 2012. Volume Impor & Ekspor Sayuran Th 2012. http://horti.pertanian.go.id/ [23 Mei 2014]
Cepy dan W. Wangiyana. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di Media Vertisol dan Entisol pada Berbagai Teknik Pengaturan Air dan Jenis Pupuk. Dalam Jurnal Crop Agro. Vol. 4(2): 49-56.
Dahlan, M. dan S. Slamet. 1992. Pemuliaan Tanaman Jagung. Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman I. Komda Jawa Timur. Hal. 17-38.
Eltahir, S. A. dan G. B. Saleh. 2003. Response of Two Cycles of Phenotypic Mass Selection and Heretability on Two Tropical Sweet Corn (Zea mays L. saccharata) Populations. Asian Journal of Plant Sciences. Vol 2(1): 65-70. http://198.170.104.138/ajps/2003/65-70.pdf [29 Juni 2014]
Eltahir, S. A., G. B. Saleh, Z. B. Wahab dan A. A. Rahim. 2003. Performance, Heritability and Correlation Studies on Varieties and Population Cross of Sweet Corn. Asian Journal of Plant Sciences. Vol 2(10): 756-760. http://www.docsdrive.com/pdfs/ansinet/ajps/2003/756-760.pdf [29 Juni 2014]
Harjadi, S. S. 1991. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia. 197 hal
Jafri. 2006. Tanggap Pertumbuhan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Sistem Tanam Lurus dan Zigzag di Lahan Gambut Kalimantan Barat. Dalam Prosiding Seminar Nasional Serealia 2011. hlm. 23-30
Lumbanraja, P. 2013. Pengaruh Pola Pengolahan Tanah dan Pupuk Kandang Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Ultisol dan Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.). Dalam Prosiding Seminar Nasional BKS-PTN Wilayah Barat Indonesia Pontianak. Kalimantan Barat. 19-20 Maret 2013. ISBN: 978-602-17664-1-5. Hal. 599-607.
Made, U. 2010. Respons Berbagai Populasi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Terhadap Pemberian Pupuk Urea. Dalam Jurnal Agroland. Vol. 17 (2): 138-143.
Saleh, G. B., M. Y. Rafii, and T. C. Yap. 1993. Inbreeding Depression and Heterosis In Sweet Corn Varieties Manis Madu and Bakti-I. Pertanika Journal. Tropical Agricultural Science. ISSN: 0126-6128. 16 (3): 209-214.
Sari, H. P., Suwarto dan M. Syukur. 2013. Daya Hasil 12 Hibrida Harapan Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dalam Buletin Agrohorti. Vol 1(1): 14-22. http://journal.ipb.ac.id/index.php/bulagron/article/download/6280/4835 [01 Juni 2014]
Siradjuddin, I. 2000. Uji Daya Hasil dan Pendugaan Nilai Heterosis pada Jagung Hibrida (Zea mays L.). Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Suprapto dan N. M. Kairudin. 2007. Variasi Genetik, Heretabilitas, Tindak Gen dan Kemajuan Genetik Kedelai (Glycine max Merrill) Pada Ultisol. Dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia.Vol. 9(2): 183-190.
Suwarno, W.B. 2008. Perakitan Varietas Hibrida. http://willy.situshijau.co.id/downloads/jagung-hibrida.pdf [15 Juni 2013].
Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti dan D. A. Kusumah. 2011. Pendugaan Ragam Genetik dan Heretabilitas Karakter Komponen Hasil Beberapa Genotipe Cabai. Dalam Jurnal Agrivigor. Vol. 10(2): 148-156.
Syukur, M. dan A. Rifianto. 2013. Jagung Manis. Jakarta: Penebar Swadaya.
Syukur, M., S. Sujiprihati dan R. Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Takdir, A. M., S. Sunarti, M. J. Mejaya. Tanpa Tahun. Pembentukan Varietas Jagung Hibrida. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap /bpp10237.pdf [15 Juni 2013].
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).