Hubungan Pola Konsumsi Makronutrien dengan Kadar Asam Urat pada Penderita Obesitas dan DMT2 di Kabupaten Jember
DOI:
https://doi.org/10.25047/harena.v3i2.3350Abstract
Hiperurisemia merupakan keadaan peningkatan kadar asam urat >7 mg/dL pada laki-laki dan >6 mg/dL pada perempuan. Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin. Purin didapatkan dari dalam tubuh (Endogen) dan dari luar tubuh (Eksogen). Purin eksogen didapatkan dari salah satu sumber nutrisi yaitu makronutrien. Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan komponen dari makronutrien yang berperan besar dalam menghasilkan energi sebagai sumber tenaga bagi tubuh. Pola konsumsi makronutrien yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat pada penderita obesitas dan DMT2. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study dengan total sampel sebanyak 63 responden yang merupakan peserta Prolanis. Data diperoleh dari data sekunder departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pengaruh pola konsumsi makronutrien terhadap kadar asam urat dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil uji analisis didapatkan nilai p value untuk karbohidrat, lemak, dan protein terhadap kadar asam urat 0,034; 0,042; 0,061. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa konsumsi karbohidrat dan lemak memiliki hubungan yang signifikan terhadap peningkatan kadar asam urat pada penderita obesitas dan DMT2, sedangkan konsumsi protein tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap peningkatan kadar asam urat pada penderita obesitas dan DMT2.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dwita Aryadina Rachmawati, Dwike Rachma Maydaniar, Yuli Hermansyah, Ancah Caesarina Novi Marchianti, Elly Nurus Sakinah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.