Rintisan Edible Garden City (EGC) Menuju Agrowisata Kemuning Lor

Edible Garden City (EGC) Pioneer Towards Kemuning Lor Agrotourism

Authors

  • Retno Sari Mahanani Politeknik Negeri Jember
  • Bagus Putu Yudhia Kurniawan Politeknik Negeri jember
  • Mushthofa Kamal Politeknik Negeri jember
  • Andarula Galushasti Politeknik Negeri jember

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v7i3.3619

Keywords:

agrowisata, daya tarik wisata, diversifikasi pangan, edible garden city

Abstract

Salah satu upaya dalam menciptakan mata rantai perekonomian adalah melalui kegiatan agrowisata yang dijadikan sebuah bisnis agar memiliki dampak ekonomi langsung pada usaha tani dan masyarakat sekitarnya. Agro wisata merupakan perpaduan antara pertanian dan pariwisata yang dikombinasikan, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kondisi wilayah pertanian yang memiliki potensi dapat menunjang perencanaan desa sebagai kawasan agrowisata yang nantinya dapat meningkatkan nilai serta pendapatan bagi masyarakat sekitar. Program terobosan Edible Garden City bagi pengembangan Agrowisata ini akan sangat berdampak positif dan sekaligus sebagai salah satu daya tarik wisata potensial di wilayah Agrowisata Kemuning Lor. Permasalahan yang dihadapi di Kelompok PKK Desa Kemuning Lor Calon Mitra PIM yaitu (1) Penurunan Luas Lahan dan Produktivitas Pertanian. (2) Kurangnya peran inovatif dari masyarakat terhadap Agrowisata Kemuning Lor. Adapun Solusi yang dilakukan adalah dengan (1) Pemanfaatan lahan sempit di sekitar rumah, teras rumah dan rooftop yang dapat digunakan sebagai lahan bercocok tanam; (2) Penekanan aksi budaya diversifikasi pangan sebagai alternatif pengganti komoditas pangan pokok; (3) Pengembangan daya tarik agrowisata. Rintisan dari  Edible Garden City  ini melalui beberapa tahapan, dimulai dari perencanaan program, sosialisasi pada masyarakat, membangun komunitas, mengadakan pelatihan pada masyarakat, serta dilanjutkan pada tahap monitoring dan evalusi

Downloads

Download data is not yet available.

References

S. Y. Husodo, Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar Swadaya, 2004.

G. I. Janti, “Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Guna Memperkokoh Ketahanan Pangan Wilayah (Studi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta),” J. Ketahanan Nas., vol. 22, no. 1, p. 1, May 2016, doi: 10.22146/jkn.9845.

Y. Purwaningsih, “Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan, dan Pemberdayaan Masyarakat,” J. Ekon. Pembang. Kaji. Masal. Ekon. dan Pembang., vol. 9, no. 1, p. 1, Jun. 2008, doi: 10.23917/jep.v9i1.1028.

L. M. Solivetti, “W.W. Rostow and His Contribution to Development Studies: A Note,” J. Dev. Stud., vol. 41, no. 4, pp. 719–724, May 2005, doi: 10.1080/00220380500092903.

R. S. Mahanani, T. Hidayat, I. Wardati, A. Galushasti, and L. C. Wiyono, “Local economic development strategies to increase economic growth in agrotourism areas,” Turyzm/Tourism, vol. 31, no. 2, pp. 117–131, Dec. 2021, doi: 10.18778/0867-5856.31.2.07.

S. Pujiati, A. Pertiwi, C. C. Silfia, D. M. Ibrahim, and S. H. Nur Hafida, “Analisis Ketersediaan, Keterjangkauan dan Pemanfaatan Pangan dalam Mendukung Tercapainya Ketahanan Pangan Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah,” J. Sos. Ekon. Pertan., vol. 16, no. 2, p. 123, Jun. 2020, doi: 10.20956/jsep.v16i2.10493.

Published

2022-12-30

How to Cite

[1]
R. S. Mahanani, B. Putu Yudhia Kurniawan, M. Kamal, and A. . Galushasti, “Rintisan Edible Garden City (EGC) Menuju Agrowisata Kemuning Lor: Edible Garden City (EGC) Pioneer Towards Kemuning Lor Agrotourism”, j-dinamika, vol. 7, no. 3, pp. 465–470, Dec. 2022.

Issue

Section

Article

Similar Articles

<< < 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)