- Social Mapping sebagai Upaya Menjadikan Desa Wisata yang Berkelanjutan di Dusun Wotawati, Gunung Kidul

-

Authors

  • Ade M Wirasenjaya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Tabriz Makarim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Sidiq Ahmadi addewirasenjaya@umy.ac.id
  • Lucitania Rizky Universitas Teknologi Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v10i2.5874

Keywords:

eco-tourism, social mapping, social partisipation, sustainable tourism

Abstract

Kegiatan social services ini dilakukan untuk melakukan pemetaan sosial (social mapping) di Dusun Wotawati, Kabupaten Gunung Kidul, yang sedang berupaya mengembangkan desa wisata. Pemetaan sosial ini diarahkan untuk mengidentifikasi bebagai persoalan yang berasal dari banyaknya elemen dan pelaku wisata desa. Social mapping yang dilakukan berlangsung melalui metode partisipatif dengan menyelenggarakan focus group discussion dan rountable discussion. Hasil social mapping ini akan dijadikan bahan untuk membuat road map atau pemetaan desa wisata agar tren pembukaan desa wisata yang sedang melanda di Indonesia tidak semata-mata mempertimbangkan aspek ekonomi dan bisnis, tetapi juga keberlanjutan ekologi, identitas budaya, dan menciptakan situasi nir-konflik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Apriska, N. K. S., Raka Dalem, A. A. G., & Suartini, N. M. (2022). Interpretasi Ekowisata Oleh Pramuwisata (Pemandu Wisata) Pada Daya Tarik Wisata Kupu-Kupu Di Bali. Simbiosis, 10(1), 1. https://doi.org/10.24843/jsimbiosis.2022.v10.i01.p01

[2] Bappeda DIY. (2022). Jumlah Desa Wisata dan Pokdarwis. Bappeda DIY. https://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/cetak/211-desa-wisata-dan-pokdarwis?id_skpd=23

[3] Carolina, A. (2018). Pengembangan Eco Edu Wisata Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Wonorejo Dengan Pendekatan Gender. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota.

[4] Dewa, A. L., Ratwianingsih, L., & Mafruhah, I. (2018). Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah Berbasis Ecology Marine Tourism. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 16(1), 46–58. https://doi.org/10.36762/litbangjateng.v16i1.746

[5] Herlianti, E. V., & Sanjaya, R. B. (2022). Dampak Positif Pariwisata Terhadap Budaya, Ekonomi, Dan Lingkungan Di Kasepuhan Cipta Mulya. Kritis, 31(2), 132–149. https://doi.org/10.24246/kritis.v31i2p132-149

[6] Immaniyar, A. A., & Farida, R. (2021). Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Hutan Mangrove Pancer Cengkrong, Trenggalek. Jurnal Planoearth, VI No. I(I), 56–61.

[7] Jimu, I. M. (2008). Community development: A cross-examination of theory and practice using experiences in rural Malawi. Africa Development, 33(2), 23–35. https://doi.org/10.4314/ad.v33i2.57277

[8] Kesbangpol DIY. (2022). Mengembangkan Wisata yang Nir-Konflik (laporan tim ahli, tidak dipublikasikan).

[9] Nirwandar, S. (2022). Ecotourism in Indonesia. https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/4488Nirvandar.pdf

[10] Pertana, P. R. (2022). Fenomena Unik Matahari di Wotawati Gunungkidul, Pagi Telat-Malam Lebih Cepat. Detik Jateng. https://www.detik.com/jateng/jogja/d-6001665/fenomena-unik-matahari-di-wotawati-gunungkidul-pagi-telat-malam-lebih-cepat

[11] Pramestisari, N. A. S. (2022). Membaca Industri Pariwisata Bali Melalui Gerakan Sosial Kontra Hegemoni ForBALI. POLITICOS: Jurnal Politik Dan Pemerintahan, 2(1), 47–64. https://doi.org/10.22225/politicos.2.1.2022.47-64

[12] Suhaimi, S. N., Putri, T. A., Harahap, A., & Furqan, A. (2024). Analisis Penerapan Community Based Tourism (Cbt) Di Desa Wisata Mekarsari, Kabupaten Bandung. Jurnal Industri Pariwisata, 6(2), 160–173. https://doi.org/10.36441/pariwisata.v6i2.1555

[13] The Economic Times. (2024). “Go home”: Anti-tourism movement gains momentum in Spain. The Economic Times. https://economictimes.indiatimes.com/news/international/world-news/go-home-anti-tourism-movement-gains-momentum-in-spain/articleshow/109392288.cms?from=mdr

[14] Vani, R. V., Priscilia, S. O., & Adianto, A. (2020). Model Pentahelix Dalam Mengembangkan Potensi Wisata di Kota Pekanbaru. Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 8(1), 63–70. https://doi.org/10.31289/publika.v8i1.3361

[15] Wawan. (2022). Peta Sebaran Wisata Di Kalurahan Pucung. https://desapucung.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/2050-Peta-Sebaran-Wisata-Di-Kalurahan-Pucung-

[16] Wijaya, N. S., & Sudarmawan, I. W. E. (2019). Community Based Tourism (Cbt) Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Di Dtw Ceking Desa Pekraman Tegallalang. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 10(1), 77–98. https://doi.org/10.22334/jihm.v10i1.162

[17] Wiwin, I. W. (2018). Community Based Tourism Dalam Pengembangan Pariwisata Bali I Wayan Wiwin. Pariwisata Budaya, 3(1), 69–75.

[18] Yanti, D. E. S., & Chasanah, I. N. (2022). Desa Wisata Sebagai Penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Menuju Jombang Berkarakter dan Berdaya Saing. Parta: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 1–5. https://doi.org/10.38043/parta.v3i1.3594

Published

2025-08-25

How to Cite

[1]
A. M. Wirasenjaya, T. Makarim, S. Ahmadi, and L. Rizky, “- Social Mapping sebagai Upaya Menjadikan Desa Wisata yang Berkelanjutan di Dusun Wotawati, Gunung Kidul: -”, j-dinamika, vol. 10, no. 2, pp. 202–209, Aug. 2025.

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.