Pengembangan Bioflok dan Kolam Budidaya Ikan sebagai Wisata Edukasi di Desa Tulungrejo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v6i1.1600Keywords:
akuakultur, bioflok, tilapia, wisata edukasiAbstract
KKP merilis data tingkat konsumsi ikan diproyeksikan bisa mencapai 50 kilogram per kapita. Angka tersebut, menjelaskan bahwa suplai pangan untuk perikanan akan sangat bergantung pada perikanan budidaya. Sedangkan peran ikan sebagai benteng ketahanan pangan nasional, hingga kini dinilai masih belum maksimal. Berdasarkan profil Desa Tulungrejo dan tingkat kemajuan Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore berjalan lambat, karena rendahnya tingkat pendidikan, minimnya keterampilan serta sarana dan prasarana. Keadaan ini menyebabkan masyarakat tidak mampu menggali potensi yang ada dengan maksimal dan tidak mampu menciptakan peluang. Kondisi di Desa Tulungrejo sebenarnya memiliki banyak kekayaan alam yang lebih dan sumber airnya melimpah. Oleh karena itu melalui pengembangan dan penerapan teknologi bioflok diharapkan Desa Tulungrejo dapat menjadi salah satu sentra penghasil perikanan air tawar dan menjadi lokasi percontohan bagi kawasan lainnya. Selain itu, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Tujuan dari kegiatan Program Hibah Desa Binaan disini yaitu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah dari hasil budidaya akuakultur, serta dapat mengefisiensi pakan ikan dari teknologi bioflok sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan air tawar. Bahkan program ini terus berkesinambungan sampai membentuk masyarakat desa mampu secara mandiri dan produktif untuk budidaya perikanan darat dan mampu membentuk kelembagaan koperasi untuk memutar keuntungan dari hasil panen. Pengembangan teknologi bioflok yang memungkinkan peningkatan produktivitas tinggi, ramah lingkungan efisien dalam penggunaan lahan dan sumber daya air. Hasil luaran lainnya perikanan air tawar yang dikembangkan mampu menjadi wisata edukasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui proses budidaya ikan
Downloads
References
Avnimelech dan Ritvo. 2003. Shrimp and fish pond soil:processes and management. Jurnal Aquaculture, 220: 549-567. Diakses 2 September2019.http://ejournalbalitbang.kkp.go.id/index.php/jra/article/download/2380/1926
Avnimelech. 2009. Biofloc Technology.World Aquaculture Society, Louisiana, USA, pp.182
Faridah, Selvie Diana, Yuniati. 2019. Budidaya Ikan lele Dengan Metode Bioflok Pada peternak Ikan Lele Konvensional. Caradde: Jurnal pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 1 (2) : 224 – 227.
Ilham Zulfahmi, Muhammad Syahimi, Muliari. 2018. Pengaruh Penambahan Bioflok Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Udang Windu (Panaeus monodon FABRICIUS 1798). AL-KAUNIYAH; Journal of Biology. Vol 11(1):1 – 8.
Muhammad Wijaya, Rita Rostika, Yuli Andriani. 2016. Pengaruh pemberian C/N Rasio Berbeda Terhadap Pembentukan Bioflok dan Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan Kelautan. Vol. VII (1):41-47.
Mohammad Atmin.. 2019. Pemerintah Desa Tulungrejo Buku Profile Tahun 2019. Prodeskel.pmd.kemendagri.go.id.
Nasyir Husain, Berta Putri, Supono. 2014. Perbandingan Karbon Dan Nitrogen Pada Sistem Bioflok Terhadap Pertumbuhan Nila Merah. e-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan. Volume 3 (1): 334 -350.
Purnomo, P.D. 2012. Pengaruh Penambahan Karbohidrat Pada Media Pemeliharaan Terhadap Produksi Budidaya Intensif Nila (Oreochromis niloticus). Fakultas perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Diponegoro, Journal of Aquaculture management and Technology: 161 – 179.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Himma Silviana, Ika Yuniwati, Zulis Erwanto, D Triasih

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of articles published on J-Dinamika is held by the author (Copyright by Authors) under the Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). So that the author who will publish the manuscript at J-Dinamika does not need a copyright transfer agreement that must be submitted to the editorial.