PATOGENISITAS BAKTERI, JAMUR DAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAPAS (Gossypium hirsutum L.)
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v13i1.57Abstract
Salah satu alternatif pemecahan pengendalian hama utama tanaman kapas adalah dengan teknik pengendalian hama yang aman bagi lingkungan dan dapat menekan residu kimia pada produk pertanian (pengendalian hayati). Pengendali hayati (agens hayati) yang mempunyai potensi besar sebagai pengendali alami hama tanaman kapas antara lain adalah dari golongan bakteri, jamur dan nematoda entomopatogen. Pengembangan agens hayati yang efektif dan efisien sebagai pengendali hama sangat penting untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman kapas dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji patogenisitas bakteri, jamur dan nematoda entomopatogen dalam mengendalikan hama penggerek buah kapas, serta untuk memperoleh isolat lokal bakteri, jamur dan nematoda entomopatogen yang paling efektif sebagai pengendali hama utama tanaman kapas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas lima faktor perlakuan dengan lima ulangan, yaitu isolat lokal bakteri Bacillus thuringiensis, jamur Beauveria bassiana 1, jamur Beauveria bassiana 2, nematoda Steinernema sp. dan kontrol. Analisis data menggunakan uji F dan selanjutnya menggunakan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD). Parameter yang diamati terdiri atas: (1) Gejala kematian serangga uji; (2) persentase mortalitas serangga uji; (3) perilaku serangga uji terinfeksi; (4) laju kematian serangga uji; dan (5) bedah serangga uji terinfeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agens hayati bakteri Bacillus thuringiensis (Bt), jamur Beauveria bassiana (Bv) dan nematoda entomopatogen Steinernema sp. (NEP) berpotensi dalam menekan hama penggerek buah kapas Helicoverpa armigera, sedangkan agens hayati yang paling efektif dalam mengendalikan Helicoverpa armigera adalah isolat lokal jamur Beauveria bassiana 1, dengan waktu kematian tercepat yaitu 128 jam.
Downloads
References
Bank Ekspor Indonesia. 2007. Saatnya Merajut Industri Kapas. Jakarta.
BPTP Sulsel. 2002. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Kapas. Disbun Sulawesi Selatan.
Chalid, N.I. 2004. Pedoman Penerapan PHT pada Agribisnis Tanaman Cabai. Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura Direktorat Perlindungan Hortikultura. Jakarta.
Direktorat Proteksi Tanaman Perkebunan. 2000. Musuh Alami dan Hama pada Kapas. Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta.
Ditjenbun Deptan. 2008. Harapan Masa Depan Petani Kapas Hybrida Indonesia. Deptan. Jakarta.
Ehlers, R.U. 2001. Mass Production of Entomopathogenic Nematodes for Plant Protection. Applied Microbiology Biotechnology 56 : 623-633.
Erawati, D.N. 2006. Patogenisitas Nematoda dan Jamur Entomopatogen Terhadap Hama Tanaman Tomat (Spodoptera litura F.). Inovasi. 6 (3) : 228 – 235.
__________. 2007 a. Potensi Nematoda dan Jamur Entomopatogen Terhadap Hama Utama Untuk Meningkatkan Produktivitas Tomat (Lycopersicum esculentum). Inovasi. 7 (1) : 8 – 13.
__________. 2007 b. Efektivitas Agens Hayati Sebagai Pengendali Hama Utama Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tomat. (belum dipublikasikan)
Gomes, K.A. dan A.A. Gomes. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian (terjemahan oleh E. Sjamsudin dan J.S. Baharsjah). UI-Press. Jakarta.
Herman, M. 2003. Status Perkembangan Kapas Bt. Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor.
Hoffmann, M.P. and A.C. Frodsham. 1993. Natural Enemies of Vegetable Insect Pests.. Cooperative Extension, Cornell University, Ithaca, NY. 63 pp.
Indrayani, I.G.A.A. 2008. Peranan Morfologi Tanaman untuk Mengendalian Pengisap Daun Amrasca biguttula (Ishida). Perspektif Vol. 7 No. 1 / Juni 2008. Hlm 47 – 54. Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat. Malang.
Knowles, B.H. 1994. Mechanism of action of Bacillus thuringiensis insecticidal delta-endotoxins. In Advances in Insect
Physiology, Volume 24 (ed. PD Evans) pp.275-308. Academic Press, London.
Navon, A., V.K. Nagalakshmi, S. Levski, L. Salame dan I. Glazer. 2002. Effectiveness of Entomopathogenic Nematodes in an Aglinat Gel Formulation against Lepidopterous Pests. Biologycal Science and Technology. 12 : 737-746.
Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman (edisi revisi). Penebar Swadaya. Jakarta.
Prijono, D. 1988. Pengujian Indektisida. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Instiut Pertanioan Bogor
Raharjo, K. 1998. Penggunaan Jamur Metarhizium anisopliae dan Beauveria bassiana untuk Mengendalikan Beberapa Jenis Hama. Kumpulan Makalah Gelar Teknologi Spesifik Lokasi. Karawang, 5-9 Oktober 1998. hal 36-40.
Robert, D.W. 1981. Toxins of Entomopathogenic Fungi dalam H.D Burges (Ed.) Microbial Control Pest and Plant Diseases.Academic Press Inc. New York. 949 p.
Soeroso, B., Y.H. Agus dan K. Astuti. 1993. Pengaruh Insektisida Klorpirifos, Jamursida Benomyl dan Jamur Beauveria bassiana Terhadap Tingkat Kerusakan, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Varietas Wilis. Makalah Simposium Patologi Serangga. PEI Cabang Yogyakarta. Yogyakarta. 8 p.
Sriganti, E. 2000. Toksisitas Bacillus thuringiensis subsp Berliner dan subsp aizawai terhadap larva Crocidolomia binotalis Zell. (Lepidoptera; Pyralidae) dan Spodoptera litura Fab. (Lepidoptera; Noctuidae). Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 28 p.
Steett, D.A. and S.A. Wood. 2008. Beauveria bassiana for Mormon Crickets. Hand Book. Section VII: Future Directions. Grasshoppers: Their Biology, Identification and Management. 1 – 7. http://www.Sidney.ars.usda.gov/grass hopper/handbook/VII/Vii_6.htm. (26 Januari-2008).
Sulistyanto, D. 1999. Nematoda Entomopatogen Steinernema spp. dan Heterorhabditis spp. Isolat Lokal Sebagai Pengendali Hayati Serangga Hama Perkebunan. Makalah Lustrum Universitas Jember, 2 Desember 1999 : 1-12.
Subandrijo. 2000. Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Kapas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kahutanan. Jakarta.
Subandrijo, Sudarmo, Subiyakto. 2001. Usaha-Usaha Mengurangi Pemakaian Insektisida dalam Pengendalian Kapas. Prosiding Simposium Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri (Ke-1, 25-27 Juli 1990, Bogor), 1990 : p. 759 – 771.
Trizelia. 2001. Pemanfaatan Bacillus thuringiensis untuk Pengendalian Hama Crocidolomia binotalis. Makalah Falsafah Sains. Program Pascasarjana/S3. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Untung, K. 1996. Pengendalian Hayati dalam Kerangka Konversi Keanekaragaman Hayati. Makalah Seminar Nasional Pengendalian Hayati. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 25 November 1996. 13 p.
Widayat, W. dan D.J. Rayati. 1993. Hasil Penelitian Jamur Entomopatogenik Lokal dan Prospek Penggunaannya Sebagai Insektisida Hayati. Makalah Simposium Patologi Serangga. PEI Cabang Yogyakarta.Yogyakarta. 13 p.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).