Pengembangan Materi Pengolahan Makanan untuk Guru Prakarya Dan Kewirausaahan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur sebagai Upaya Pengayaan Implementasi Kurikulum Merdeka
Keywords:
Implemantation of the Merdeka Curriculum, Art and Entrepreneurship Subject, SDGs 4 and SDGs 17, The Indonesian School of Kuala LumpurAbstract
Implementasi Kurikulum Merdeka dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kreativitas guru, aktivitas peserta didik, fasilitas, sumber belajar, dan manajerial sekolah. Kurikulum ini bertujuan untuk menyederhanakan proses pembelajaran dengan tetap memberikan materi yang mendalam, interaktif, serta berfokus pada penguatan karakter dan pengembangan potensi siswa. Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) sebagai pusat pendidikan utama untuk para putera Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, bertanggung jawab untuk memastikan kompetensi dan kesiapan guru dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka secara optimal. Berdasarkan hasil studi dan diskusi dengan pihak SIKL, ditemukan kendala pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka, khususnya pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) terutama keterbatasan keterampilan dalam mengajarkan materi pengolahan makanan yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan kewirausahaan. Sebagai solusi, tim pengabdian dari Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan pelatihan hands-on untuk memperkaya keterampilan para guru di SIKL. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan materi PKWU berbasis kewirausahaan. Pada pelatihan ini menitikberatkan teknik pengolahan fusion food, yang menggabungkan elemen kuliner Indonesia dan Malaysia, serta memberikan materi yang relevan dengan dunia wirausaha. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengintegrasikan materi pengolahan makanan dengan wirausaha, mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka secara optimal, serta berkontribusi pada pengembangan keterampilan siswa di bidang kewirausahaan.
Downloads
References
[1] Universitas Pamulang. 2024. Pengabdian Kepada Masyarakat Tingkat Internasional di Malaysia. https://hukum.unpam.ac.id/2024/01/16/pengabdian- kepada-masyarakat-tingkat-internasional-di-malaysia
[2] SIKL. 2024.https://sekolahindonesia.edu.my/web2/kurikulum-2/
[3] Sukerti, N. W., Marsiti, C. I. R., Masdarini, L., & Damiati, D. (2021). The Implementation of Fusion Food Teaching Materials Based on Local Bali Food in Vocational High School Students in Culinary Expertise. In 4th International Conference on Innovative Research Across Disciplines (ICIRAD 2021) (pp. 162-168). Atlantis Press
[4] Supriyadi, E. A., Pradini, G., Bahri, A. S., Kiswantoro, A., Ariyanto, A., Azahari, A., & Widianto, N. (2022). Gastronomy Tourism as a Fusion Food: A Review and Open Problems. International Journal of Advanced Food and Gastronomy, 2(3).
[5] Spence, C. (2018). Contemporary fusion foods: How are they to be defined, and when do they succeed/fail?. International Journal of Gastronomy and Food Science, 13, 101-107
[6] Lopez-Alt, J. K. (2015). The food lab: Better home cooking through science. New York, NY: W. W. Norton & Co.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Lismi Animatul Chisbiyah, Laili Hidayati , Rina Rifqie Mariana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of articles published on J-Dinamika is held by the author (Copyright by Authors) under the Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). So that the author who will publish the manuscript at J-Dinamika does not need a copyright transfer agreement that must be submitted to the editorial.