Optimalisasi Jumlah Anakan Produktif Padi dengan Pengairan Macak-macak serta Penambahan Pupuk P dan K

Authors

  • Rudi Wardana
  • Irma Hariyati

DOI:

https://doi.org/10.25047/jii.v16i3.313

Abstract

Peningkatan hasil produksi padi masih perlu dioptimalkan dengan cara intensifikasi seperti penggunaan bibit unggul, pemupukan serta perbaikan teknologi pascapanen. Pengairan juga merupakan suatu komponen yang penting untuk meningkatkan hasil produksi padi. Pemupukan yang dilakukan harus mempertimbangkan kebutuhan tanaman terhadap unsur hara, pada fase vegetatif sampai fase generatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem pengairan macak-macak dengan penambahan unsur hara P dan K terhadap optimalisasi peningkatan jumlah anakan produktif padi. Metode yang digunakan yaitu menggunakan pengairan macak-macak dengan penambahan pupuk P dan K dengan dosis 50 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, dan 200 kg/ha. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan tersebut menghasilkan data yang tidak berbeda nyata untuk semua paramater pengaman, dengan signifikansi 0,634 pada tinggi tanaman 4 MST, 0,848 untuk signifikansi jumlah anakan produktif dan 0,403 untuk signifikansi bobot 100 bulir padi. Jumlah anakan produktif terbanyak terdapat pada perlakuan MP4 yaitu 15 anakan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

AAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta: Kanisius.

Andriawan,I. 2010. Efektivitas Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) [Skripsi]. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor

Badan Pusat Statistik. 2014. Data Produksi Padi Tahun 2011-2015.http://www.bps.go.id/b.[diakses 13Agustus 2016]

Badan Pusat Statistik. 2015. Data Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi Tahun 2010-2014. http://www.bps.go.id/brs. [diakses 13Agustus 2016]

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Sukamandi: Departemen Pertanian.

Hartatik, W., Widowati, L.R. 1990. Pengaruh Pupuk Majemuk NPKS dan NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah pada Inceptisol. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Vol. 34 No. 3. 2015.

Juliardi, I, dan A. 2006. Ruskandar. Teknik Mengairi Padi Kalau macak-macak cukup, mengapa harus digenang?. Tabloid Sinar Tani.

Rahimi, Z., E. Zuhry, dan Nurbaiti. 2012. Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Batang Piaman dengan Metode SRI di Padang Marpoyan Pekanbaru.

http://repository.unri.ac.id[diakses 01Nopember 2016]

Setyono, A. 2010. Perbaikan teknologi pascapanen dalam upaya menekan kehilangan hasil padi. Pengembangan

Inovasi Pertanian. 3(3):212-226.

Setyorini dkk. 2006. Kompos dalam Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer and Biofertilizer). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balittanah.litbang.pertanian.go.id. [diakses 13Agustus 2016]

Subagyono. K, dkk. 2004. Pengelolaan Air pada Tanah Sawah dalam Lahan Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Departemen Pertanian. http://balittanah.litbang. pertanian.go.id [diakses 10 Agustus 2015].

Taufik, M., Arafah, Nappu, B., Djufry, F. 2014. Analisis Pengelolaan Air dalam Usaha Tani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi di Sulawesi Selatan. BPTP Sulawesi Selatan.

Published

2017-01-20

How to Cite

Wardana, R., & Hariyati, I. (2017). Optimalisasi Jumlah Anakan Produktif Padi dengan Pengairan Macak-macak serta Penambahan Pupuk P dan K. Jurnal Ilmiah Inovasi, 16(3). https://doi.org/10.25047/jii.v16i3.313

Issue

Section

Article