Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari Bahan Baku Limbah Rumah Tangga sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pupuk Kompos di Desa Rejosari Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar

Authors

  • Muhammad Iqbal Al Fuady Universitas Sebelas Maret
  • Afanindya Salma Khansani Universitas Sebelas Maret
  • Binti Aulina Rohmah Universitas Sebelas Maret
  • Windhu Griyasti Suci Universitas Sebelas Maret
  • Firman Asto Putro Universitas Sebelas Maret
  • Himmah Sekar Eka Ayu Gustiana Universitas Sebelas Maret
  • Cornelius Satria Yudha Universitas Sebelas Maret
  • Esa Nur Shohih Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v10i2.5429

Keywords:

limbah rumah tangga, mikroorganisme lokal (MOL), pupuk, fermentasi

Abstract

Kepedulian masyarakat dan pemerintah akan pentingnya pengelolaan sampah limbah rumah tangga masih sangat minim di lingkungan kita. Limbah rumah tangga yang belum termanfaatkan dengan baik di Desa Rejosari dapat diolah menjadi mikroorganisme lokal (MOL) yang lebih bernilai serta dapat diaplikasikan pada masyarakat setempat. Mikroorganisme lokal (MOL) merupakan larutan yang menggunakan bahan organik sebagai media untuk kelangsungan hidup dan perkembangan mikroorganisme. Larutan MOL dapat digunakan sebagai pengurai, pupuk hayati, pestisida organik, dan aktivator pengomposan. Proses produksi mikroorganisme lokal (MOL) diawali dengan tahap persiapan alat dan bahan, dilanjutkan dengan tahap fermentasi bahan, dan tahap penyaringan hasil akhir produk.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] S. Dewi. (2021). “Analisa limbah rumah tangga terhadap dampak pencemaran lingkungan.” Jurnal Ganec Swara, Vol. 15, No. 2. Mataram: UNMAS.

[2] Y. Yunilas, A. Z. Siregar, E. Mirwhandhono, A. Purba, N. Fati, dan T. Malvin. (2022). “Potensi dan karakteristik larutan mikroorganisme lokal (MOL) berbasis limbah sayur sebagai bioaktivator dalam fermentasi.” Journal of Livestock and Animal Health, Vol. 5, No. 2, pp. 53–59, Aug. Padang: Politeknik Pertanian Negeri

[3] A. Yasmin et al. (2022). “Inovasi pertanian melalui pembuatan mikroorganisme lokal (MOL) pada masyarakat di Desa Curug Wetan.” Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LP UMJ. Gerangang Selatan: Universitas Muhammadiyah Jakarta.

[4] A. A. Suhastyo dan F. T. Raditya. (2019). “Respon pertumbuhan dan hasil sawi pagoda (Brassica narinosa) terhadap pemberian MOL daun kelor.” Agrotechnology Research Journal, Vol. 3, No. 1, pp. 56–60, Jun. doi: 10.20961/agrotechresj.v3i1.29064.

[5] Z. Lubis. (2020). “Pemanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) dalam pembuatan kompos.” Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian. Medan: Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah.

[6] W. Broto et al. (2019). “Pembuatan mikroorganisme lokal dengan bahan baku bonggol pisang (MOL BOPI) sebagai alternatif pestisida organik dan pengganti EM4 di Desa Bumen, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.” Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP–UNNES. Semarang: Universitas Diponegoro.

[7] O. Steviano dan E. Kustanti. (2021). “MOL bahan organik multimanfaat.” Modul. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.

Published

2025-08-28

How to Cite

[1]
M. I. Al Fuady, “Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari Bahan Baku Limbah Rumah Tangga sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pupuk Kompos di Desa Rejosari Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar”, j-dinamika, vol. 10, no. 2, pp. 261–265, Aug. 2025.

Issue

Section

Article

Similar Articles

<< < 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.