Pelatihan Kultur Jaringan bagi Tim Binaraja Millennials Smart Farming (BMST) Untuk Perbanyakan Bibit Pisang Roid Berkualitas
Tissue Culture Training for the Binaraja Millennials Smart Farming (BMSF) Team to Produce High-Quality Roid Banana Seedlings
Keywords:
pisang roid, kultur jaringan tanaman, regenerasi petani, pertanian berkelanjutanAbstract
Pisang roid lokal merupakan tanaman yang banyak dikembangkan produk turunannya oleh masyarakat di daerah kecamatan Jatigede. Terdapat kendala dalam perbanyakan tanaman pisang roid lokal yang dilakukan secara konvensional seperti ketersediaan bibit berkualitas unggul. Dengan demikian, diperlukan alternatif perbanyakan bibit unggul yang dapat dilakukan dengan perbanyakan kultur jaringan. Perbanyakan kultur jaringan memungkinkan perbanyakan bibit pisang dengan pertumbuhan cepat dengan seragam dan tahan terhadap hama dan penyakit. Akan tetapi, saat ini wawasan tentang teknik kultur jaringan yang baik masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan pendampingan dan pelatihan agar perbanyakan pisang dapat dilakukan melalui kultur jaringan. Kerjasama dengan kelompok pemuda di Jatigede yaitu Binaraja Millennials Smart Farming (BMSF) juga diperlukan mengingat terdapat visi yang sama untuk memberdayakan generasi muda, regenerasi petani serta menciptakan pertanian yang berkelanjutan. Kolaborasi perlu menekankan sinergi dari komunitas, pemerintah, industri dan bisnis untuk memastikan tercapainya tujuan bersama yang berkelanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian ini di antaranya: (1) memiliki mitra yang paham mengenai kultur jaringan pisang baik secara teoritis maupun praktis, (2) tersedianya koleksi plasma nutfah tanaman pisang roid in vitro sebagai tanaman indukan, dan (3) diperolehnya metode kultur jaringan pisang roid yang efektif dan efisien.
Downloads
References
[1] BPS, “Produksi Pisang di Indonesia,” 2023.
[2] BPS, “Produksi Buah Indonesia dalam Kacamata Statistik,” 2022.
[3] R. Rosmaina, R. Endika, and Z. Zulfahmi, P, “Studi Pengaruh Media Alternatif untuk Perbanyakan Pisang Barangan (Musa acuminata L.) secara In-Vitro,” Jurnal Agroteknologi, vol. 12, no. 1, pp. 33–40, Aug. 2021.
[4] B. S. Ahloowalia, M. Maluszynski, and K. Nichterlein, “Global impact of mutation-derived varieties,” 2004. doi: 10.1023/B:EUPH.0000014914.85465.4f.
[5] E. Fitramala, E. Khaerunisa, N. R. Djuita, H. Sunarso, and D. Ratnadewi, “Kultur in vitro pisang (Musa paradisiaca L.) cv. Kepok Merah untuk mikropropagasi cepat,” Menara Perkeb, vol. 84, no. 2, pp. 70–75, Nov. 2016, doi: 10.22302/iribb.jur.mp.v84i2.221.
[6] C. Nisa and Rodinah, “Kultur Jaringan Beberapa Kultivar Buah Pisang (Musa paradisiaca L.) dengan Pemberian Campuran NAA dan Kinetin,” Bioscientiae, vol. 2, no. 2, pp. 23–36, Jul. 2005.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Erni Suminar, Anne Nuraini, Murgayanti, Farida Damayanti, Citra Bakti, Santika Sari, Ade Ismail, Syariful Mubarok, Meisyela Erizon, Fathi Rufaidah, Eva Aprilia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright of articles published on J-Dinamika is held by the author (Copyright by Authors) under the Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). So that the author who will publish the manuscript at J-Dinamika does not need a copyright transfer agreement that must be submitted to the editorial.