Zulfaini Shamad; Cepryana Sathalica Widyananda; Veronica Margareta Ani Nurgiartiningsih

doi:10.25047/jipt.v6i2.3307

Authors

Zulfaini Shamad Universitas Madura
Cepryana Sathalica Widyananda Universitas Madura
Veronica Margareta Ani Nurgiartiningsih Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.25047/jipt.v6i2.3307

Keywords:

Carcass weight, body measurment, madura cattle

Abstract

Madura cattle are one of the genetic resources in Indonesia that need to be preserved. The purpose of this study was to determine the relationship between body measurement and carcass weight in Madura cattle, making it easier to determine carcass weight by only measuring body mesurement. This research was conducted in a slaughter house Pamekasan Regency. The material used in this study were 307 Madura cattle aged 1.5–4 years (P1, P2, P3). The results indicated that the number of slaughtering male Madura cattle was 232 tails (75.52%) more than the female slaughter was 75 tails (24.44%). The results of the correlation coefficient analysis of body measurement with carcass weight of Madura cattle P1, P2 and P3 showed that there was a very significant relationship between body mesurement and carcass weight (P<0.01), with the correlation value between body length, body height and chest girth with carcass weight in cattle. Madura respectively were 0.63, 0.38 and 0.78 at the age of P1, 0.54, 0.55 and 0.84 at the age of P2, 0.32, 0.14 and 0.78 at the age of P3. The highest correlation coefficient values were found between chest girth with carcass weight, respectively (0.76 , 0.84 and 0.78 for P1, P2 and PI 3). The conclusion that based on the highest correlation value between chest girth with carcass weight, chest girth can be used to estimate carcass weight.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alam, S. (2010). Pengaruh Umur Terhadap Pertumbuhan Bobot Badan Sapi Bali. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner. 22(3) : 22-27.

Arifin, M., H. Ardianto, M., Umar, W. Sukariadilaga & A. Purnomoadi. (2008).Perbandingan Respon Perubahan Komposisi tubuh antara sapi Madura dan peranakan Ongole pada Pemeliharaan Intensif . J. indo. Trop. Anim. Agric. 33(2). 107 -114.

https://www.researchgate.net/profile/Munirah-Arifin/publication

Asra, A., & Rusdiansyah. (2013). Statistik Terapan. Jakarta. IN MEDIA.

Badan Pusat Statistik Nasional. (2018). Kebutuhan Daging Sapi Di Indonesia Tahun 2017. bps.www. bps.go.id. Diakses tanggal 30 Agustus 2018.

Beyleto, V. Y., Sumadi., & T. Hartatik. (2010). Estimasi Parameter Genetik Sifat Pertumbuhan Kambing Boerawa di Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung. Buletin Peternakan. 34(3): 138- 144.

https://core.ac.uk/download/pdf/304206374.pdf.

Budiarto, N. S. (2010). Pengaruh Bangsa dan Bobot Potong Terhadap Produksi Karkas Sapi Di Rumah Potong Hewan Colombo Yogyakarta. Skripsi Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. (2018). Jumlah Populasi Ternak Sapi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Dinas Peternakan Jatim Surabaya. www.disnak.jatim prov.go.id. Diakses tanggal 30 Agustus 2018.

Grona, A. D., J. D. Tatum, K. E. Belk, G. C. Smith., & F. L. Williams. (2002). An Evaluation Of The USDA Standards For Feeder Cattle Frame Size And Muscle Thickness. J Anim Sci. 82: 560 – 567.

https://academic.oup.com/jas/article-abstract/80/3/560/4789409?login=false

Hartatik, T., D.A. Mahardika, M. Widi., & E. Baliarti. (2009). Karakteristik dan Kinerja Induk Sapi Silangan Limuosin - Madura dan Madura Di Kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Jurnal Peternakan Universitas Gadjah Mada. 33(3):143-147.

https://core.ac.uk/download/pdf/304206401.pdf.

Ismail, M., H. Nuraini., & R. Prianto. (2014). Perlemakan pada Sapi Bali dan Sapi Madura Meningkatkan Bobot Komponen Karkas dan Menurunkan Presentase Komponen Non karkas. Jurnal Veteriner. 15(3): 411-424.

https://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=DJ20210615562.

Karnaen. (2007). Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih dari Sapi Madura Betina dan Jantan. Jurnal Ilmu Ternak. 1(7): 48-51.

https://doi.org/10.24198/jit.v7i1.2232

Kutsiyah, F. (2012). Analisis Pembibitan Sapi Potong di Pulau Madura. WARTOZOA. 22(3): 113- 126.

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1195416&val=7169&title=Breeding%20Analysis%20of%20Beef%20Cattle%20in%20Madura.

Mansyur, M. S. A. (2010). Hubungan antara Eksterior Tubuh terhadap Bobot Badan pada Sapi Peranakan Ongol (PO) Jantan. Program Studi Peternakan. Universitas Sebelas Maret Surakarta (Skripsi)

Nurgiartiningsih, V.M. (2011). Peta Potensi Genetik Sapi Madura Murni Keempat Kabupaten di Madura. J. Ternak Tropika. 12(2): 23 - 32.

https://ternaktropika.ub.ac.id/index.php/tropika/article/view/110.

Ni’am, H. U. M., A. Purnomoadi., & S. Dartosukarno. (2012). Hubungan Antara Ukuran-Ukuran Tubuh Dengan Bobot Badan Sapi Bali Betina Pada Berbagai Kelompok Umur. Animal Agriculture Journal.1(1): 541 – 546.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/aaj/article/view/756

Pradana, W., M.D. Rudyanto., & I.K. Suada. (2014). Hubungan Umur, Bobot dan Karkas Sapi Bali Betina yang Dipotong di Rumah Potong Hewan Temesi. Indonesia Medicus Veterinus. 3(01): 37-42.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3cba1675a8997cbdd4f335fff0bb1f30.pdf.

Raja, T. V., R. T. Venkatachalapathy, A. Kanna., & K. A. Bindu. (2013). Determination of best Fiftea Regreasation Model for Piediction of Body Weight in Ahappady Black Goat’s . Global Journal of Animal Breeding and Genetic’s. 1(1): 020 – 025.

Rianto, E & E. Purbowati. (2009). Panduan Lengkap Sapi Potong. Jakarta. Penebar Swadaya.

Sampurna, I. P & I. K. Suatha. (2010). Pertumbuhan Alometri Dimensi Panjang Badan dan Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan. Jurnal Veteriner. 11(1): 46 -51.

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1359148&val=972&title=Pertumbuhan%20Alometri%20Dimensi%20Panjang%20dan%20Lingkar%20Tubuh%20Sapi%20Bali%20Jantan.

Setiyono, A. H. A. Kusuma & Rusman. (2017). Pengaruh Bangsa Umur, Jenis Kelamin terhadap Kualitas Daging Sapi Potong di Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Peternakan. 41(2): 176 – 186.

DOI: 10.21059/buletinpeternak.v41i2.9935

Shofa. I. (2017). Korelasi Ukuran Tubuh dengan Bobot Karkas Sapi Madura di Kabupaten Pamekasan. Universitas Brawijaya. Skripsi.

Soeparno. (2005). Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan keempat. Gadjah Mada. University Press, Yogyakarta.

Sudarwati, H., M. H. Natsir & V.M. Ani Nurgiartiningsih. (2019). Statistika dan Rancangan Percobaan Penerapan dalam Bidang Peternakan. Malang. UB Press.

Suliani. S., A. Pramono, J. Riyant., S. Prastowo. (2017). Hubungan Ukuran – Ukuran Tubuh Terhad Bobot Badan Sapi Simmental Peranakan Ongol Jantan Pada Berbagai Kelompok Umur Di Rumah Potong Hewan Sapi Jagaan Surakarta. Sains Peternakan. 15(1): 16 – 21.

DOI: http://dx.doi.org/10.20961/sainspet.v15i1.4998

Sudarmono, A. S., & B.Y. Sugeng. (2008). Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya.

Syawal, S., B. P. Purwanto., & I. G. Permana. (2013). Studi Hubungan Respon Ukuran Tubuh dan Pemberian Pakan Terhadap Pertumbuhan Sapi Pedet dan Dara Pada Lokasi Yang Berbeda. JITP 2(3): 175-188.

https://core.ac.uk/download/pdf/25493665.pdf.

Tazkia, R., & A. Agraeni. (2009). Baltern and Estimation of Growth Curve for Friense Holstein Cattle in Ekstern Area of KPSBU Lembang. Seminar Nasional Teknologi Peternakakan dan Veteriner.

Trifena, I.G.S. Budisatria., & Hartatik, T. (2011). Perubahan Fenotip Sapi Peranakan Ongol, Simpo dan Limpo Pada Keturunan Pertama dan Keturunan Kedua (Backcross). Buletin Peternakan. 35(01): 11-16.

https://journal.ugm.ac.id/buletinpeternakan/article/view/585.

Wiguna, A. A ., & T. Inggriati. (2016). Kerugian Ekonomi Akibat Pemotongan Sapi Betina Produktif. Seminar Nasional.