Analisis Fitokimia dan Kandungan Vitamin C pada Biskuit dengan Penambahan Bubuk Ampas Jeruk Siam (Citrus Nobilis Microcarpa)

Authors

  • Kiki Kristiandi State polytechnic Of Sambas
  • Rini Fertiasari Politeknik Negeri Sambas
  • Hidayat Asta Politeknik Negeri Sambas
  • Tendi Antopani Politeknik Negeri Sambas

DOI:

https://doi.org/10.25047/jii.v22i1.2926

Keywords:

Fitokimia, Vitamin C, Biskuit, Jeruk Siam

Abstract

Biskuit merupakan salah satu kelompok makanan yang digemari oleh semua masyarakat. Biskuit adalah produk pangan yang diperoleh dengan cara memanggang adonan yang berasal dari tepung, mentega dan gula serta bahan tambahan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan fitokimia dan kandungan vitamin C pada biskuit ampas jeruk siam. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas jeruk siam. untuk pengujian yang dilakukan pada bikuit jeruk siam adalah Kadar air dan kadar abu dengan menggunakan metode uji SNI 01-2891-1992, Kadar lemak dengan metode uji Shoxlet, Protein SNI 01-2354.4-2006, Karbohidrat dengan by difference, serat kasar dengan metode uji gravimetri dan kandungan vitamin C. Adapun pembuatan biskuit jeruk siam ini diberikan tiga kali perlakuan. Perlakuan pertama dengan menggunakan gula halus 30 gram (F1), 30 gram serbuk ampas jeruk siam (F2), 15 gram gula halus dan 15 gram serbuk ampas jeruk siam (F3). Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan bahwa kadar air, kadar abu dan serat kasar dengan tiga perlakuan sudah memenuhi standar, lemak hanya pada F2 (27. 217) dan F3 (27. 416) dan untuk Karbohidrat hasil uji paling tinggi terdapat pada F2 (56. 7912) demikian pula untuk kandungan vitamin C F2 (0.055). Pengujian dengan menggunakan tujuh parameter tersebut dapat dikatakan memenuhi pengukuran pasar untuk produk biskuit, meskipun untuk kandungan vitamin C tidak memenuhi kebutuhan sehari

Downloads

Download data is not yet available.

References

Jagat A. Pengkayaan Serat Pada Pembuatan Biskuit Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning (Ipomea Batatas L.). J Apl Teknol Pangan. 2017;6(2):4–7.

Irmayanti wa ode, Hermanto, Asyik N. Analisis organoleptik dan proksimat biskuit berbahan dasar ubi jalar (Ipomea batatas L) dan kacang hijau (Phaseolus radiatus L ). J Sains Dan Teknol Pangan. 2017;2(2):413–24.

Wulandari F. Analisis Kandungan Gizi, Nilai Energi, Dan Uji Organoleptik Cookies Tepung Beras Dengan Substitusi Tepung Sukun. J Apl Teknol Pangan. 2016;5(3).

Wodi SIM, Rieuwpassa FJ. Biskuit Tinggi Protein Berbasis Daging Ikan dan Tepung Sagu (High Protein Biscuit Meat and Sago Flour-Based). J Ilm Tindalung. 2017;3(2):73–7.

Wulandari, Herpandi, Lestari SD, Putri R. Karakteristik Fisiko-Kimia Biskuit Dengan Fortifikasi Tepung Belit. Jphpi. 2019;22:246–54.

Sibarani S. Analisis kandungan gizi dan uji daya terima biskuit tepung bekatul (rice polish) sebagai alternatif makanan fungsional skripsi. 2021;

Nurdjanah S, Musita N, Indriani D. Karakteristik Biskuit Coklat Dari Campuran Tepung Pisang Batu (MUsa balbisiana colla) Dan Tepung Terigu Pada Berbagai Tingkat Subtitusi. J Teknol Dan Ind Has Pertan. 2011;16(1):51–62.

Ansar A, Setiawati DA, Murad M, Muliani BS. Karakteristik Fisik Briket Tempurung Kelapa Menggunakan Perekat Tepung Tapioka. J Agritechno. 2020;13(1):1–7.

Teri I, Stolephorus N, Sinar UD, Panjaitan TFC, Fadhlullah M, Nurmala R, et al. Analisis Kandungan Nutrisi Biskuit Cracker dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi (Stolephorus sp.) di UD. Sinar Bahari Tina Fransiskha C. Panjaitan 1, Muhammad Fadhlullah 1, Riska Nurmala 1 &Yuliati H. Sipahutar 2. 2021;195–202.

Setyowati WT, Nisa FC. Formulasi Biskuit Tinggi Serat (Kajian Proporsi Bekatul Jagung : Tepung Terigu dan Penambahan Baking Powder). J Pangan dan Agroindustri. 2014;2(3):224–31.

Kristiandi K, Sambas PN. Pemanfaatan kulit jeruk siam sebagai pestisida alami utilization of siam orange skin as a natural pesticide. 2020;6(2):46–52.

Dwi Gita RS, Danuji S. Studi Pembuatan Biskuit Fungsional dengan Substitusi Tepung Ikan Gabus dan Tepung Daun Kelor. BIOEDUSAINS J Pendidik Biol dan Sains. 2018;1(2):155–62.

Normilawati, Fadlilaturrahmah, Hadi S, Normaidah. Penetapan Kadar Air dan Kadar Abu pada Biskuit Yang Beredar Di Pasar Banjarbaru. J Ilmu Farm. 2019;10(2):51–5.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. Biskuit. SNI 2973-2011. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional.

Haryani, A.T. SA dan SH. Kadar Gizi, Pati Resisten, dan Indeks Glikemik Biskuit Gandum Utuh (Triticum aestivum L) Varietas DWR-162. J Teknol Pangan dan Has Pertan [Internet]. 2017;12(1):1–12. Available from: http://journals.usm.ac.id/index.php/jtphp/article/view/470/279

Widodo S, Sirajuddin S. Biscuit Formulation with Substitution of Brown Rice Flour. J Bus Hosp Tour. 2019;5(2):159.

Ivanišová E, Drevková B, Tokár M, Terentjeva M, Krajčovič T, Kačániová M. Physicochemical and sensory evaluation of biscuits enriched with chicory fiber. Food Sci Technol Int. 2020;26(1):38–43.

Utami CP, Simanjuntak BY, Krisnasary A, Gizi J, Bengkulu PK. Analisis zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak), serat, kadar air, dan daya terima organoleptik formulasi biskuit tepung beras analog. 2021;05(01):37–46.

Saputro SB, Karyantina M, Suhartatik N. Karakteristik Biskuit dengan Variasi Substitusi Tepung Sorgum (Sorghum bicolor L.) dan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosch). J JITIPARI. 2017;4(2):89–95.

Irferamuna A, Yulastri A, Y. Formulasi Biskuit Berbasis Tepung Jagung Sebagai Alternatif Camilan Bergizi. J Ilmu Sos dan Hum. 2019;8(2):221.

Latifah E, Rahmawaty S, Rauf R. Biskuit Garut-Tempe Tinggi Energi Protein sebagai Alternatif Snack untuk Anak Usia Sekolah; Analisis Kandungan Energi Protein dan Daya Terima. Darussalam Nutr J. 2019;3(1):19.

Musita N. Kajian sifat organoleptik biskuit berbahan baku tepung jagung TERNIKSTAMALISASI DAN TERIGU. J Din Penelit Ind. 2016;27(2):110–8.

dos Passos MEA, Moreira CFF, Pacheco MTB, Takase I, Lopes MLM, Valente-Mesquita VL. Proximate and mineral composition of industrialized biscuits. Food Sci Technol. 2013;33(2):323–31.

Primilestari S, Purnama H. Teknologi budidaya jeruk di lahan gambut untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pros Semin Nas Lahan Suboptimal. 2019;(September):978–9.

Hardiyanti, Nisah K. Analisis Kadar Serat Pada Bakso Bekatul Dengan Metode Gravimetri. Amina. 2021;1(3):103–7.

Aluhariandu VE, Tariningsih D, Lestari PFK. Analisis usahatani jeruk siam dan faktor – faktor yang memepengaruhi penerimaan petani (studi kasus di desa bayung gede kecamatan kintamani kabupaten bangli). Agrimeta. 2016;6(12):77–86.

Triyonate EM, Kartini A. Nutrition College, Volume Halaman. J Nutr Coll. 2015;4(2):259–63.

Yulistiana F, Kedokteran F, Sebelas U, Rsud M. Pengaruh Vitamin C Terhadap Kadar Interleukin-6 Plasma, MDA Plasma dan Lama Rawat Inap Penderita PPOK Eksaserbasi Akut Effect of Vitamin C to The Plasma Level of Interleukin-6, Plasma MDA and Length of Hospitalization of COPD Exacerbation Patient. 2018;38(1):24–32.

Published

2022-04-28

How to Cite

Kristiandi, K., Fertiasari, R., Asta, H., & Antopani, T. (2022). Analisis Fitokimia dan Kandungan Vitamin C pada Biskuit dengan Penambahan Bubuk Ampas Jeruk Siam (Citrus Nobilis Microcarpa). Jurnal Ilmiah Inovasi, 22(1), 24–29. https://doi.org/10.25047/jii.v22i1.2926

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)