Karakteristik Kemasan Biofoam Berbahan Dasar Pati Umbi Garut dan Selulosa Sekam Padi dengan Penambahan Kitosan

Characteristics of Biofoam Packaging made from Garut Tumber Starch and Rice Husk Cellulose with the addition of Chitosan

Authors

  • Rina Ningtyas Program Studi Teknologi Industri Cetak Kemasan, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Najuari Syawalia Program Studi Teknologi Industri Cetak Kemasan, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Deli Silvia Program Studi Teknologi Industri Cetak Kemasan, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta
  • Muryeti Program Studi Teknologi Industri Cetak Kemasan, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Politeknik Negeri Jakarta

Keywords:

biofoam, kitosan, pati garut, sekam padi

Abstract

Kemasan biofoam merupakan kemasan biodegradable yang menjadi alternatif pengganti kemasan styrofoam, yang merupakan jenis kemasan pangan yang tidak dapat terdegradasi di tanah maupun air. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan biofoam berbahasan dasar alami (pati dan selulosa) dengan tambahan kitosan. Penambahan kitosan (1%, 3% dan 5%) dilakukan untuk memperbaiki struktur biofoam dan penghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini menggunakan metode baking, dengan bahan utama yaitu pati garut dan selulosa sekam padi. Uji karakteristik yang dilakukan adalah ketebalan, kecerahan, daya serap air, kuat tarik, antibakteri, biodegradasi, dan analisis FTIR. Hasil penelitian menunjukkan nilai kecerahan dan ketebalan tertinggi terdapat pada kitosan 5% yaitu 93,37%, dan 0,47 mm. Nilai daya serap air terendah pada kitosan 5% sebesar 8,00%. Pengujian kuat tarik tertinggi pada kitosan 5% sebesar 0,22 MPa. Ketahanan terhadap bakteri tertinggi pada kitosan 3% dan 5% memiliki zona hambat 25 mm. Hasil analisis FTIR mengindikasikan kandungan gugus fungsi O-H dan C-O pada biofoam. Biofoam tanpa penambahan kitosan lebih mudah terdegradasi dibanding dengan penambahan kitosan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] M. M. Setiawan, Suparni, and T. Nurhayati, “Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Penggunaan Styrofoam Sebagai Wadah Makanan,” Jurnal Sehat Masada, vol. 16, no. 1, 2022.

[2] P. Suhaila, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Wadah Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Pada Penjual Jajanan Di Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2019,” Institut Kesehatan Helvetia, Medan, 2019.

[3] R. Ningtyas, Tren Teknologi Kemasan Pangan. Depok: PNJ Press, 2021.

[4] B. Sipahutar, “Pembuatan Biodegradable Foam Dari Pati Biji Durian (Durio Zibethinus) Dan Nanoserat Selulosa Ampas Teh (Camellia Sinensis) Dengan Proses Pemanggangan,” Universitas Sumatera Utara, 2020.

[5] N. Suprapto, “Pemanfaatan Limbah Styrofoam Sebagai Bahan Adhesive Untuk Kayu dan Papan Partikel,” Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2018.

[6] N. Hendrawati, E. Novika Dewi, and S. Santosa, “Karakterisasi Biodegradable Foam dari Pati Sagu Termodifikasi dengan Kitosan Sebagai Aditif,” vol. 2019, no. 1, pp. 47–52, 2019, [Online]. Available: www.jtkl.polinema.ac.id

[7] M. P. Paramita, “Pengaruh Variasi Waktu Dan Suhu Proses Thermopressing Pada Pengembangan Biodegradable Foam Berbasis Tapioka Dan α- Selulosa Kulit Singkong,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2019.

[8] Afriyanti, N. W. Asmoro, and R. Widyastuti, “Karakteristik Edible Film dari Pati Umbi Garut (Maranta arundinacea) dengan Penambahan Carboxymethylcellulose Batang Jagung (Zea mays) [Characteristics of Arrowroot (Maranta arundinacea) Starch Edible Film with the Addition of Corn Stalks (Zea mays) Carboxymethylcellulose],” 2021. [Online]. Available: http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jfap

[9] Rr. D. A. Putri, D. Sulistyowati, and T. Ardhiani, “Analisis Penambahan Carboxymethyl Cellulose terhadap Edible Film Pati Umbi Garut sebagai Pengemas Buah Strawberry,” JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi), vol. 3, no. 2, p. 77, Sep. 2019, doi: 10.30595/jrst.v3i2.4911.

[10] A. Wijayanti and Harijono, “The Use of Arroeroot Fluor (Marantha arundinaceae l) in Edible paper Production With Addition of Sorbitol,” 2015.

[11] Y. Darni, L. Lismeri, G. Devi, M. Hanif, and M. Ridho Ulya, “Pengaruh proses ultrasonikasi terhadap ukuran serat selulosa dari batang sorgum,” Jurnal Teknologi dan Inovasi Industri, vol. 01, no. 01, pp. 1–007, 2020.

[12] Cengristitama and V. Dwi Nur Insan, “Pemanfaatan Limbah Sekam Padi dan Minyak Jelantah Untuk Pembuatan Bioplastik,” vol. 14, no. 1, 2020.

[13] N. Fiqinanti, Zulferiyenni, Susilawati, and F. Nuariny, “Karakteristik Biodegradable Film dari Bekatul Beras dan Selulosa Sekam Padi,” Jurnal Agroindustri Berkelanjutan, vol. 1, no. 2, pp. 283–293, 2022.

[14] R. Aprianda and T. Rihayat, “Pemanfaatan Kitosan sebagai Biofilm dengan Penambahan Turmeric Essential Oil untuk Meningkatkan Aktivitas Antibakteri,” in Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2018, pp. 2598–3954.

[15] R. Mustapa, F. Restuhadi, and R. Efendi, “Pemanfaatan Kitosan Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Edible Film Dari Pati Ubi Jalar Kuning,” 2017.

[16] S. R. Matondang, “Pembuatan Biofoam Dari Pati Tapioka Dan Serabut Kelapa (Cocos Nucifera) Sebagai Alternatif Pengganti Styrofoam,” Politeknik Negeri Jakarta, Depok, 2019.

[17] M. Nugraha, Ponadi, and N. N. Zahra, “Analysis Of Duplex Cartons Quality Available In The Market,” 2021.

[18] L. Hucadinota, A. Amri, E. Muchtar, and I. Zahra Pradipta, “Kesesuaian Sifat Mutu Kemasan Karton Ivory 250 Gram Berdasarkan Persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) Karton Dupleks,” 2020.

[19] A. Ritonga, “Pembuatan Dan Karakterisasi Biofoam Berbasis Komposit Serbuk Daun Keladi Yang Diperkuat Oleh Polivinil Asetat (PVAc),” Universitas Sumatera Utara, Medan, 2019.

[20] I. Nurfitasari, “Pengaruh Penambahan Kitosan dan Gelatin Terhadap Kualitas Biodegradable Foam Berbahan Baku Pati Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus),” Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, 2018.

[21] N. Hendrawati, Y. I. Lestari, and P. A. Wulansari, “Pengaruh Penambahan Kitosan dalam Pembuatan Biodegradable Foam Berbahan Baku Pati,” Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan, vol. 12, no. 1, p. 1, May 2017, doi: 10.23955/rkl.v11i2.5002.

[22] S. Goudarzvand Chegini and H. Abbasipour, “Chemical composition and insecticidal effects of the essential oil of cardamom, Elettaria cardamomum on the tomato leaf miner, Tuta absoluta,” Toxin Rev, vol. 36, no. 1, pp. 12–17, Jan. 2017, doi: 10.1080/15569543.2016.1250100.

[23] F. Septiyawati, A. Massinai, A. Haris, and M. Mursyid, “Potensi Antibakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli dari Ekstrak Kasar Bakteri Asosiasi Karang Batu yang Terinfeksi Penyakit Brown Band (Brb),” BIOMA, vol. 2, no. 2, pp. 9–17, 2020.

[24] J. Insan and A. Malik, “Pembuatan Styrofoam Ramah Lingkungan Dari Pati Singkong Dengan Penambahan Tongkol Jagung Sebagai Filler,” Jurnal RISTERA (Jurnal Riset, Inovasi, Teknologi dan Terapan), vol. 1, no. 1, 2022.

Downloads

Published

2025-04-30

How to Cite

Ningtyas, R., Syawalia, N., Silvia, D., & Muryeti. (2025). Karakteristik Kemasan Biofoam Berbahan Dasar Pati Umbi Garut dan Selulosa Sekam Padi dengan Penambahan Kitosan: Characteristics of Biofoam Packaging made from Garut Tumber Starch and Rice Husk Cellulose with the addition of Chitosan. Jurnal Ilmiah Inovasi, 25(1), 20–26. Retrieved from https://publikasi.polije.ac.id/jii/article/view/5824

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.