Pengaruh Pemberian ZPT BAP dan GA3 terhadap Pertumbuhan Tunas Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Varietas Cilembu secara In Vitro
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v21i2.2648Keywords:
BAP, GA3, CilembuAbstract
Cilembu merupakan ubi jalar yang memiliki rasa manis dan legit yang tidak diolah oleh jenis ubi jalar lainnya. Cilembu memiliki kandungan karbohidrat, vitamin dan mineral yang tinggi. Oleh karena itu tanaman ini berpotensi sebagai pengganti beras dalam bentuk pangan alternatif. Permasalahan yang terjadi berupa berbagai kendala, teknik budidaya serta kualitas bibit tanaman cilembu yang buruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas sentra produksi dengan meningkatkan kebutuhan bibit berkualitas dalam teknik kultur jaringan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan konsentrasi BAP dan GA3 untuk merangsang pertumbuhan eksplan cilembu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 hingga Februari 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP sebesar 1 ppm; 1,5 ppm; 2 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi GA3 0,1 ppm; 0,5 ppm; 1 ppm. Hasil penelitian menunjukkan penambahan GA3 dengan konsentrasi 0,5 pm berpengaruh terhadap kemunculan tunas yaitu 15 hari setelah tanam, sedangkan BAP sebesar 1 ppm berpengaruh terhadap jumlah akar yaitu 16 akar.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Ubi Jalar Menurut Provinsi. http://www.bps.go.id/ [8 Agustus 2019].
Sasongko, L. A. 2009. Perkembangan Ubi Jalar dan peluang pengembangannya untuk Mendukung Progra Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan di Jawa Tengah. Wattimena, G. A. 2006. Prospek Plasma Nutfah Kentang Dalam Mendukung Swasembada Benih Kentang di Indonesia. Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati Dan Bioteknologi (PPSHB) IPB Dan Jurusan Agrohorti, Agricultural Faculty. IPB, (April), 2–5.
Damayanti, F. 2006. Pembentukan Beberapa Hibrida Anggrek Serta Pengaruh Beberapa Media Perkecambahan DanDamayanti, F. 2006. Pembentukan Beberapa Hibrida Ang Media Perbanyakan Cepat Secara In Vitro Pada Beberapa Anggrek Hibrida. Laproan Akhir Program Hibah Kompetisi. Universitas Padjajaran. Bandung.
Zulkarnain,. 2009. kultur jaringan tanaman: solusi perbanyakan tanaman budi daya. Bumi Aksara.
Ramesh, Y., and V. Ramassamy. 2014. Effect of gelling agents in in vitro multiplication of banana var. Poovan. Int. J. Advanced Bio.research 4(3): 308-311.
Wicaksono, Nurmala, Irwan dan Putri. 2016. Pengaruh Pemberian gibberellin dan sitokinin pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) di dataran medium Jatinangor (T. Jurnal Kultivasi, 15(1), 52-58.
Andaryani Setianingrum. 2010. Kajian Penggunaan Berbagai Konsentrasi BAP dan 2,4-D Terhadap Pengaruh Induksi Kalus Jarak Pagar (Jatrop hacuras L.) Secara In Vitro, Skripsi, Universitas Negeri Surakarta, Surakarta
Salisbury, F. B and Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 4. ITB. Bandung
George, E.F. and Sherrington. 1984. Plant Propagation By Tissue Culture. Exegtics Limited. England. P: 309.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Rudi Wardana, Roayatus Syafa’ah, Jumiatun Jumiatun

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).