PENGARUH PEMBERIAN SUHU 8 OC TERHADAP LAMA WAKTU PINGSAN IKAN MAS (Cyprinus carpio), IKAN PATIN (Pangasius sp.), IKAN LELE (Clarias sp.), DAN IKAN GURAME (Osphronemus gourame)

Authors

  • Muhammad Arsyad
  • Wenny Dhamayanthi
  • Ariesia Ayuning Gemaputri

DOI:

https://doi.org/10.25047/jii.v14i2.36

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang terdapat dalam proses transportasi ikan yaitu kematian, yang dapat menurunkan mutu ikan itu sendiri. Salah satu faktor yang mengakibatkan kematian ikan saat transportasi adalah stres yang umumnya ditimbulkan oleh kepanikan ikan itu sendiri. Untuk mengurangi stres, selama dalam wadah pengangkutan sebaiknya ikan dibuat pasif. Oleh karena itu perlu dilakukan treatment khusus yaitu anestesi ikan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk anestesi ikan yaitu dengan penggunaan bahan kimia, kejut listrik, atau penggunaan suhu rendah. Namun cara yang paling mudah dan tidak menimbulkan residu berbahaya adalah anestesi menggunakan suhu rendah. Ikan memiliki lama waktu pingsan yang berbeda-beda terhadap pemberian suhu rendah, tergantung dari jenis, ukuran, dan umur ikan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan 4 (empat) jenis ikan yang berbeda yakni ikan mas, ikan patin, ikan lele, dan ikan gurame. Suhu rendah yang diberikan 8 0C. Ikan yang sudah pingsan disadarkan dalam media bersuhu normal. Ikan dengan waktu pingsan paling lama termasuk perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang membutuhkan waktu pingsan paling lama adalah ikan mas yaitu selama 410 detik, sedangkan ikan yang memiliki waktu paling cepat untuk pingsan adalah ikan patin yaitu selama 95,5 detik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amri, K. 2002. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Bachtiar, Y. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Perkarangan. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Cahyono, B. 2002. Budidadaya Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta.

Ditjen Perikanan. 1993. Petunjuk Sistem Pembinaan dan Pengawasan Mutu Terpadu di Indonesia. Direktorat Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil, Jakarta.

Djarijah, A. S. 2001. Budidaya Ikan Patin. Kanisius, Yogyakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius, Yogyakarta.

Irania, Y. 2003. Mempelajari Suhu Optimal dan Pola Penurunan Kadar Oksigen Ruang

Kemasan pada Transportasi Udang dan Ikan Sistem Kering. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Teknik Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Irawan, A. 2009. Faktor-faktor Penting dalam Proses Pembesaran Ikan. Makalah. Bidang Konsentrasi Budidaya Perairan. Program

Alih Jenjang Diploma IV ITB-SEAMOLEC-VEDCA, Cianjur.

Isharmanto, B. 2010. Anatomi Ikan Mas (Cyprinus carpio). http://biologigonz.blogspot.com/2010/03/anatomi-ikan-mas.html. Diakses tanggal 16 Juli 2012.

Jailani. 2000. Mempelajari Pengaruh Penggunaan Pelepah Pisang sebagai Bahan Pengisi terhadap Tingkat Kelulusan Hidup Ikan Mas (Cyprinus carpio). Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Khairuman dan K. Amri 2005. Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Lentera, T. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Kurniawan, A. 2012. Transportasi Ikan Hidup. Makalah. Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi. Universitas Bangka Belitung, Bangka Belitung.

Pramono, V. 2002. Penggunaan Ekstrak Caulerpa racemosa sebagai Bahan Pembius pada Pra Transportasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hidup. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/15715/C02vpr_abstract.pdf?sequence=2. Diakses tanggal 18 Juni 2012.

Prasetyawati, R. 1994. Studi Penenangan dan Pemingsanan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) untuk Transportasi Hidup dalam Media tanpa Air. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Setiabudi E, Y. Sudrajat, MD Erlina, S Wibowo. 1995. Studi Penggunaan Metode Pembiusan Langsung dengan Suhu Rendah dalam Transportasi Sistem Kering Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). Jurnal Penelitian Pascapanen Perikanan. (84): 8-21.

Sufianto, B. 2008. Uji Transportasi Ikan Maskoki (Carassius aurastus Linnaeus) Hidup Sistem Kering dengan Perlakuan Suhu dan Penuruan Konsentrasi Oksigen. Tesis (Tidak Dipublikasikan). Program Studi Teknologi Pascapanen. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sujtihno. 1986. Pengantar Rancangan Percobaan Dalam Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Bogor.

Susanto dan K. Amri. 2004. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya, Jakarta.

Syuaib, L. R. 2002. Penentuan Suhu Pemingsanan Beberapa Jenis Ikan dan Uji Performasi Peti Kemas Transportasi Sistem Kering. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Teknik Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Syamdidi, Ikasari, dan Wibowo, S. 2006. Studi Sifat Fisiologis Ikan Gurami (Osphronemus gourami) Pada Suhu Rendah Untuk Pengembangan Teknologi Transportasi Ikan Hidup. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Vol 1 (1): 75-83.

Wibowo. 1993. Sumberdaya dan Transportasi Lobster Hidup untuk Ekspor. Departemen Pertanian, Jakarta.

Published

2016-07-22

How to Cite

Arsyad, M., Dhamayanthi, W., & Gemaputri, A. A. (2016). PENGARUH PEMBERIAN SUHU 8 OC TERHADAP LAMA WAKTU PINGSAN IKAN MAS (Cyprinus carpio), IKAN PATIN (Pangasius sp.), IKAN LELE (Clarias sp.), DAN IKAN GURAME (Osphronemus gourame). Jurnal Ilmiah Inovasi, 14(2). https://doi.org/10.25047/jii.v14i2.36

Issue

Section

Article

Most read articles by the same author(s)