Metode Penyimpanan Mikroba Saccharomyces cereviseae dengan Menggunakan Teknik Cryogenic Freezing di Laboratorium Biosain
DOI:
https://doi.org/10.25047/plp.v1i2.3066Keywords:
penyimpanan isolat, cryogenic, Saccharomyces cereviseaeAbstract
Di Laboratorium Biosain Politeknik Negeri Jember memiliki stok isolat Saccharomyces cereviseae dalam jumlah yang banyak dengan biaya yang minimalis untuk proses penyimpanan. Selama ini di Laboratorium tersebut melakukan metode peremajaan secara berkala dengan cara inokulasi berulang pada media agar sehingga beresiko terkontaminasi yang mengakibatkan harus dilakukan identifikasi untuk memperoleh kultur standar mikroba yang murni. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode penyimpanan yang optimum untuk penyimpanan mikroba dalam jangka waktu panjang di Laboratorium Biosain. Metode penelitian ini adalah pengujian dan perbandingan viabilitas mikroba (Saccharomyces cereviseae) pada penyimpanan jangka pendek yang dilakukan pada suhu dingin non-beku (refrigerator), dan penyimpanan jangka panjang, dengan cryogenic freezing. Metode tersebut dilakukan dengan pemberian agen krioprotektan (gliserol). Sehingga diharapkan mendapatkan ketersediaan isolat mikroba yang stabil dan pemanfaatannya berkelanjutan dalam jangka waktu yang diinginkan. Perlakuan penyimpanan Saccharomyces cerevisiae dengan metode cryogenic freezing memberikan daya viabilitas lebih baik dibandingkan metode penyimpanan lainnya. Preservasi secara cryogenic, adalah teknik penyimpanan mikroba dalam media cair dengan penambahan senyawa cryoprotectant (gliserol 10 %) dan dibekukan pada suhu sangat rendah dalam nitrogen cair
Downloads
References
Badjoeri, M. (2010, December). PRESERVASI MIKROBA UNTUK PELESTARIAN DAN STABILITAS PLASMA NUTFAH. Puslit Limnologi-LIPI, 14–17.
Clark, W. A. (1976). Selected bibliography of literature on preservation of microorganisms, blood, tissues, and vaccines with emphasis on freezing and freeze-drying (1968- 1976).
Fardiaz, & Srikandi. (1992). Mikrobiologi pangan 1 / Srikandi Fardiaz. In Koleksi Buku UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang (Vol. 0, Issue 0). Gramedia, Pustaka Utama.
Hubálek, Z. (2003). Protectants used in the cryopreservation of microorganisms. Cryobiology, 46(3), 205–229. https://doi.org/10.1016/S0011-2240(03)00046-4
Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun S., S. D. (1980). Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum, Departemen Mikrobiologi, Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. UGM Press. Yogyakarta.
Lay, B. W. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Machmud, M. (2001). Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Buletin AgroBio, 4(1), 24–32.
Park, S. H., Lee, H. S., & Lee, H. K. (2001). Preservation of Marine Heterotrophic Bacteria by Using a Deep-freezing Method. Journal of Microbiology, 39(3), 240–243.
Pitt, J. I., & Hocking, A. D. (2009). Fungi and food spoilage. In Fungi and Food Spoilage. Blackie Academic and Professional, London. https://doi.org/10.1007/978-0-387-92207-2
Wuczkowski, M., Gherbawy, Y., Kraus, G. F., Kubicek, C. P., Sterflinger, K., & Prillinger, H. (2006). Identification of filamentous fungi and yeasts and their diversity in soils of the alluvial zone national park along the river Danube downstream of Vienna , Austria (“ Nationalpark Donauauen ”). In International Journal (Vol. 54, Issue 2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Novita Cholifah Ida, Hadi Sariono, Herman Estu Eka Putra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Semua orang diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Berdasarkan ketentuan berikut:
- Attribution — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.