Rancang Bangun Alat Perkecambahan Benih (Germinator) Portabel
DOI:
https://doi.org/10.25047/plp.v2i1.3682Keywords:
rancang bangun, germinator, daya kecambah, kecepatan kecambahAbstract
Pengujian daya berkecambah merupakan salah satu pengujian mutu benih yang harus dilakukan untuk mengetahui berapa persentase daya berkecambah benih. Dalam pengujian daya dan kecepatan berkecambah dibutuhkan kondisi optimum pada media perkecambahan, suhu dan kelembaban. Pengujian perkecambahan benih bisa dilaksanakan di laboratorium maupun rumah kaca atau green house. Pengujian perkecambahan di laboratorium memerlukan sebuah alat yang dapat menciptakan lingkungan dengan kondisi optimum untuk perkecambahan. Tujuan penelitian ini untuk merancang alat peekecambahan benih yang mudah digunakan, bersifat mobil, serta akurasi alat baik untuk pengujian benih. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah jenis alat germinator, meliputi : G1: Germiantor IPB, G2 : Germinator Jaya Teknik dan G3 : germinator rancangan/potable. Sedangkan faktor 2 adalah macam benih,meliputi B1: benih jagung, B2 : benih kacang tanah, B3: benih kedelai dan B4:benih padi.. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan alat germinator rancangan/portable pada uji daya berkecambah didapatkan hasil tertinggi sebesar untuk semua jenis benih kecuali kacang tanah. Pada pengujian kecepatan berkecambah penggunaan germinator rancangan/portabel juga memberikan nilai persentase tertinggi untuk semua jenis benih, kecuali kacang tanah. Penggunaan germinator rancangan/portable mudah digunakan, mudah dipindahkan/mobil , dan tahan karat karena terbuat dari bahan alumunium.
Downloads
References
. Buletin. Agrohorti 3 (1): 18-27 (2015)
. Copeland dan Mc Donald (2011) Principle of Seed Science and Technology. New York . Kluwer Academik Publiser
. Faisal, Ismadi, M.Rafli. 2022. Upaya peningkatan performaperkecambahan benih dalam pengujian di Laboratorium melalui perancangan alat pengecambahan benih yang ideal.Vol.19 No.1 Jurnal Agrium.
. Gairola KC, AR Nautiyal and AK Dwivedi. 2011. Effect of Temperatures and Germination of Jatropha curcas Linn. Adv. Biores.2 (2):66-71
. Oom Kumalasari, R.Arief .2015. Pengaruh cahaya dan lama penyimpanan terhadap mutu benih jagung.Balitsereal. Litbang pertanian
. Rosida, A., M. Sari, A. Qodir. Pendugaan vigor daya simpan benih kubis menggunakan metode pengusangandengan etanol.J.Hort. Indonesia.
. Rusmin D, FC Suwarno, I Darwati, S Ilyas (2014), Pengaruh suhu dan media perkecambahan terhadap viabilitas dan vigor benih Purwoceng untuk menentukan metode perkecambahan benih. Bul. Littro, 25 (1)
. Sadjad, S. 2008. The Phylosophy of Seed. Bogor (ID): IPB
. Suyanto, 2011, Analisis regresi dan uji hipotesis, Yogyakarta.
. Pratama, M. Baskara, B. Guritno. 2014 Pengaruh ukuran biji dan kedalaman tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays). Jurnal Produksi Tanaman 7(2).
. Validasi Metode Uji Viabilitas Menggunakan Ecogerminator Tipe IPB 72-1 Pada Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.). https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/86657
. BPTH, 2011, Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kementerian Pertanian 327-335, 362-363, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Prayitno Prayitno, Saiful Mukhlis, Budi Hariyanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Semua orang diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun.
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Berdasarkan ketentuan berikut:
- Attribution — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.