STRATEGI PENINGKATAN KINERJA SUPPLY CHAIN BUAH NAGA DI KECAMATAN BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI BERDASARKAN PROSES INTI SCOR
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v15i3.19Abstract
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang menjadi sentra produksi buah naga dan Kecamatan Bangorejo menyumbang 39% dari total produksi buah naga di Banyuwangi atau setara 11.000 ton per ha dengan luas lahan mencapai 449 ha. Jumlah produksi buah naga di Kabupaten Banyuwangi pada setiap musim menunjukkan nilai yang tidak sama. Kontinuitas komoditi buah naga dapat menghambat supply chain di dalam agribisnis buah naga baik di dalam negeri dan maupun tujuan ekspor.Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan strategi peningkatan kinerja supply chain buah naga berdasarkan proses inti Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan pengolahan data menggunakan Objective Matrix (OMAX). Hasil penelitian diperoleh nilai indeks performansi supply chain sebesar 5,987. Berdasarkan Traffic Light System nilai tersebut termasuk dalam kategori kuning yang menunjukkan bahwa masih perlu adanya perbaikan terhadap kinerja supply chain buah naga yang ada di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi.
Downloads
References
Ahmad NA, Evi Y. 2013. Analisa Pengukuran dan Perbaikan Kinerja Supply Chain di PT. XYZ. Jurnal Teknologi. (6)(2): 179-186.
Astuti R, Machfud, Marimin, Roedhy P, Yandra A. 2010. Kebutuhan Dan Struktur Kelembagaan Rantai Pasok Buah Manggis Studi kasus rantai Pasok di kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen Bisnis (3)(1) : 99 – 115.
Badan Pusat Statistik. 2014. Banyuwangi Dalam Angka 2014. Banyuwangi. BPS.
Bolstorff, Rosenbaun . 2007. Supply Chain Excellence. United States of America. Amacom.
Buah Naga Banyuwangi Rambah Pasar Nasional. 2015. Industri.Bisnis.com. 19 Januari 2015; 16 Mei 2015. http://industri.bisnis.com/read/20150119/99/392439/buah-naga-banyuwangi-rambah-pasar-nasional
Chopra, S. & Meindl, P.(2007). Supply Chain Management : Strategy, Planning and Operation. Upper Saddle River, New Jersey. Pearson
Daryanto A. 2009. Peningkatan Daya Saing Peternakan dengan Manajemen Rantai Pasokan. Trobos : April 2009.
Departemen Pertanian. 2014. Data Ekspor-Impor Komoditas Buah Indonesia. Data Ekspor-Impor yang diolah Dirjen Hortikultura. 17 Mei 2014; 5 Mei 2015. http//hortikultura.deptan.go.id.
Heizer J, Barry R. 2008, Manajemen Operasi. Buku 1. Jakarta. Penerbit Salemba.
Heryanto C. 2010. Permintaan Buah-Buahan. JOM Faperta. 5 Mei 2013; 30 April 2015; (2)(1). http://www.bataviase.co.id.
Hualiang L. 2007. The Role Of Guanxi in Buyer-Seller Relationship in China: A Survey Vegetable Supply Chain in Jiangsu Province. Netherlands. Wageningen Academic publishers.
Hugo M. 2003. Essential of Supply Chain Management. New Jersey. John Willey and Sons Inc.
James RS, Douglas M.L. 2001. Strategic Logistics Management. Fourthed. McGraw-Hill.
Jaya I. 2010. Morphology and Physiology of Pitaya and it Future Prospect in Indonesia. Mataram. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Kaltim dan Banyuwangi Menjadi Pusat Buah Naga. 2014. Beritasatu.com. 4 Desember 2014; 16 Mei 2015. http://www.beritasatu.com/kuliner/230639-kaltim-dan-banyuwangi-jadi-pusat-produksi-buah-naga.html
Kristanto D. 2013. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan Kebun. Jakarta Penebar Swadaya.
Ling L. 2007. Supply Chain Management : Concept , Techniques and Practices. Enhancing Value Through Collaboration. World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd
Mahmudi. 2011. Pengelolaan Pengetahuan Buah Naga. Budidaya dan Pemanfaatannya. Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
McCormack. 2008. Supply Chain Maturity and Performance in Brazil. International Journal of Supply Chain Management. (13) (4) : 272-282.
Mulyadi, Setiawan. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta. Salemba Empat.
New Zealand Government. 2013. Risk Management Proposal : Fresh Dragon Fruit (Hylocereus spp.) for Consumption From Vietnam. Plant Imports Ministry For Primary Industry. New Zealand. Wellington.
Nurdin R. 2008. Pengukuran dan Analisis Produktivitas Lini Produksi PT. XYZ Dengan Menggunakan Metode Omax. 19 Nopember 2011; 24 Juni 2015. http: //www.stta.ac.id/Jurnal/Omax Sinar Semesta. Pdf.
Paull, Robert E.. 2002. The Dragon Fruit. Departement of Tropical Plant and Soil Sciences. Honolulu. University of Hawaii at Manoa.
Pujawan IN. 2005. Supply Chain Management. Surabaya. Guna Widya.
Santoso I. 2008. Pengembangan Aliansi Strategis dalam Rantai Pasokan Agroindustri Apel. Jurnal Teknologi Pertanian. (10) (8) : 174-180.
Setiawan A, Marimin, Yandra A, Faqih U. 2011. Studi Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi di Jawa Barat. Agritech. (31) (1). 60-70.
Sumbayak RET, Yeni S, Rahmi Y. Pengukuran Performansi Supply Chain Berbasis Lima Proses Inti Supply Chain Operation Reference (SCOR) dengan Pendekatan Analytic Network Process (ANP), Studi Kasus : PT. Sang Hyang Seri-Persero Cab. Pasuruan. Malang. Universitas Brawijaya.
Supply-Chain Council Team. 2006. Supply Chain Operation Reference Model Version 8.0. Supply Chain Council, inc.
Tanutomo AS. 2015. Analisa Kinerja Supply Chain Collaboration pada Rumah Buah. Agora. (3) (1) : 293-304.
Winarsih S. 2007. Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga. Semarang. Aneka Ilmu.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).