MODEL KERJASAMA VERTIKAL PELAKU RANTAI PASOK KOMODITAS PANGAN
DOI:
https://doi.org/10.25047/jii.v14i3.23Abstract
Peningkatan daya saing komoditas pangan lokal memerlukan pendekatan sistem agribisnis mulai dari hulu sampai hilir yang melibatkan para pelaku rantai pasok. Hal ini didasari harga komoditas pangan impor yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga komoditas pangan di pasar domestik, dengan kualitas produk yang lebih terjamin. Para pelaku rantai pasok dalam hal ini perlu proaktif membina kerjasama untuk mewujudkan pemasaran komoditas pangan yang efisien mulai dari petani sampai ke industri pengolahan. Wujud kerjasama yang saling menguntungkan adalah suatu sistem koordinasi diantara pelaku rantai pasok. Sistem koordinasi dalam rantai pasok komoditas pangan belum diketahui tingkatannya, oleh karena itu perlu diteliti tingkat koordinasi dalam rantai pasok komoditas komoditas pangan baik lokal maupun impor. Penelitian ini mengangkat permasalahan utama tentang tingkat koordinasi, yaitu bagaimanakah tingkat koordinasi dalam rantai pasok komoditas pangan lokal dan impor. Koordinasi dalam rantai pasok komoditas pangan lokal umumnya termasuk kategori tidak terkoordinasi dan dalam rantai pasok komoditas pangan impor pada umumnya terkoordinasi. Untuk menjawab permasalahan ditempuh tiga tahap analisis, yaitu analisis faktor, analisis cluster dan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat koordinasi dalam rantai pasok komoditas pangan yang terkoordinasi dengan rantai pasok komoditas pangan yang tidak terkoordinasi, dimana rata-rata skor diskriminan rantai pasok komoditas pangan terkoordinasi lebih besar dari rantai pasok komoditas pangan tidak terkoordinasi. Disarankan kepada pemerintah untuk melakukan pembinaan sistem koordinasi, sehingga rantai pasok menjadi suatu kesatuan yang para pelakunya saling tergantung dan saling menguntungkan satu sama lain. Pada akhirnya setiap pelaku rantai pasok diharapkan akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap peningkatan kinerja perorangan dan kelompok.
Downloads
References
Arshinder, K; Arun Kanda; S.G. Deshmukh, 2009. A Framework for Evaluation of Coordination by Contracts: A Case of Two-Level Supply Chains, Computers & Industrial Engineering. 56 (2009):1177–1191.
Cochran, William G. 1977. Sampling Techniques, 3rd edition. John Wiley and Sons Inc. Canada.
Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. 2012. Strategi Pencapaian Surplus Pangan di Jawa Timur Ditinjau dari Infrastruktur Pertanian. Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. Surabaya.
FAO, 2014. Food Balance Sheets. [Online] Available: http://faostat.fao.org/site/342/ default.aspx (September 20, 2014)
Gimenez, C., 2006. Logistics Integration Processes in the Food Industry, International Journal of Physical Distribution & Logistics Management. 36(3): 231-249.
Hill, C.A. and G.D. Scudder, 2002. The Use of Electronic Data Interchange for Supply Chain Coordination in the Food Industry, Journal of Operations Management. 20(2002): 375–387.
Kusi-Sarpong, S., 2012. Effect of Trade Promotions and Price Fluctuations on Supply Chain Coordination for Big Retailers: A Review, International Journal of Application or Innovation in Engineering & Management (IJAIEM). 1(4):84-89.
Malhotra, N.K. 2007. Marketing Research: An Applied Orientation, 5th ed. Prentice-Hall. Upper Saddle River. NJ.
Simatupang, T.M., Alan C. Wright and Ramaswami Sridharan, 2002. The Knowledge of Coordination for Supply Chain Integration. Business Process Management Journal, 8(3): 289-308.
Van Plaggenhoef, W. 2007. Integration and Self Regulation of Quality Management in Dutch Agri-Food Supply Chains: A Cross-Chain Analysis of the Poultry Meat, the Fruit and Vegetable and the Flower and Potted Plant Chains. PhD Thesis. Wageningen Academic Publihers. The Netherlands.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).