Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Fruit Leather Sirsak dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Koro Pedang

Authors

  • ahmad nafi Universitas Jember
  • Giyarto Giyarto
  • Rina Dias Agustin

DOI:

https://doi.org/10.25047/jii.v18i2.963

Keywords:

Karagenan, kulit buah, sirsak, tepung koro pedang

Abstract

Sirsak banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Produktivitas buah sirsak cenderung meningkat, namun tidak berbanding lurus dengan ragam pemanfaatannya. Alternatif pengobatan prospektif yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah buah sirsak menjadi fruit leather. Namun, perlu ditambahkan bahan lain untuk meningkatkan plastisitas kulit buah. Karagenan dan tepung kacang koro merupakan bahan yang potensial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fruit leather sirsak dengan variasi penambahan karagenan dan tepung kacang koro, serta mengetahui perlakuan yang menghasilkan karakteristik fruit leather yang lebih baik dan disukai. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, artinya perbandingan antara karagenan dan tepung kacang koro adalah (100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75 %, dan 0%:100%) dari 1% dari total bahan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan karagenan dan tepung kacang koro berpengaruh nyata terhadap ringan, kuat tarik, elongasi, kadar air, kadar protein, kadar abu, dan kadar karbohidrat. Sebaliknya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio karagenan dan tepung kacang koro terhadap kadar lemak dan karakteristik organoleptik. Perlakuan formulasi terbaik antara karagenan dan tepung kacang koro adalah pada perbandingan 100%:0%, dengan ligthness 62,95; 0,46 mPa kekuatan tarik; 58,67% dari elongasi; 16,49% kadar air; 1,58% kandungan lemak; 6,79% kandungan protein; 0,89% kadar abu; 74,25% kandungan karbohidrat; 48% preferensi warna dikategorikan ke dalam kriteria suka; 32% preferensi rasa dikategorikan ke dalam kriteria suka; 36% preferensi aroma dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; 32% preferensi tekstur dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; dan 32% dari keseluruhan preferensi dikategorikan ke dalam kriteria yang sama.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kementerian Pertanian. 2015. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian

Kumalaningsih, S., Suprayogi, dan B.Yuda. 2005. Teknologi Pangan. Membuat Makanan Siap Saji. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Nio, O.K. 2012. Daftar Analisis Bahan Makanan. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Suyatno. 1992. Serat Makanan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Historiasih, R.Z. 2010. Pembuatan Fruit Leather Sirsak-Rosella. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Skripsi. Surabaya: Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Industri. UPN Veteran.

Anggraini, S.R. 2016. Pengaruh Penambahan Labu Kuning dan Karagenan terhadap Hasil Jadi Fruit Leather Nanas. E-Journal Boga, 5 (1). 89-98

Nurlaely, E. 2002. Pemanfaatan Buah Jambu Mete Untuk Pembuatan Leather Kajian dari Proporsi Buah Pencampur. Skripsi. Teknologi Hasil Pertanian. Malang: Universitas Brawaijaya.

Bueso, C.E. 1980. Soursop, Tamarind, and Chironka in Tropical and Subtropical Fruits. Westport-Connecticut: The AVI Publishing.

Sidi, N.C., E. Widowati, dan A. Nuraiwi. 2014. Pengaruh Penambahan Karagenan pada Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Fruit Leather Nanas (Ananas comosus L.Merr.) dan Wortel (Daucuscarota). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3 (4): 122-127.

Lindriati, T., B.W. Simon, dan Yunianta. 2015. Edible Film from Jack Bean Flour for Use as an Antioxidative Packaging Incorporating Extract of Green Tea. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, 5(4). 344-348.

Diniyah, N., W.S. Windrati, dan Maryanto. 2013. Pengembangan Teknologi Pangan Berbasis Koro-koroan sebagai Bahan Pangan Alternatif Pensubstitusi Kedelai. Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Sumber Daya Lokal untuk Mendorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi” A7-1-10. Surabaya: UPN Veteran.

Santoso, B., Herpandi, A.P., dan P. Rindit. 2013. Pemanfaatan Karagenan dan Gum Arabic sebagai Edible Film Berbasis Hidrokoloid. Jurnal Agritech, 33 (2): 140-145.

Diniyah, N., A. Nafi’, dan Z. Fachirah. 2015. Karakteristik Nugget yang Dibuat dengan Variaso Rasio Jamur Merang (Volvariella volvaceae) dan Tepung Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.). Jurnal Agroteknologi, 9 (1): 1-12

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Subagio, A. dan N. Morita. 1997. Changes in Carotenoids and Their Fatty Acid Esters in Banana Peel During Ripening. Food Science Technology, 3: 264-268.

ASTM. 1981. Annual Book of ASTM Standart. American Society for Testing and Material. Philadelphia. 247 pp.

AOAC. 2005. Official Methods of Analysis. Association of Official Analysis Chemists. Arlington: AOAC. Inc.

Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty.

De Garmo, E. P., W.E. Sullevan, dan Canana. 1984. Engineering Economy Seventh Edition. New York: Macmilan Publishing co. Inc.

Hanuji, R.R. 2017. Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu dengan Tepung Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) dan Konsentrasi Baking Powder terhadap Karakteristik Cookies Koro. Artikel. Bandung: Fakultas Teknik Universitas Pasundan.

Wiguna, Y.T.A., L. Suryaningsih, H.A.W., dan Lengkey. 2005. Pengaruh Tingkat Penambahan Karagenan terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Naget Puyuh. Artike Ilmiah. Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.

Winarno, F.G. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Wittaya, T. 2012. Protein-Based Edible Films: Characteristics and Improvement of Properties. Structure and Functional of Food Engineering, 43-70.

Rifani, A.N., W.F. Maaruf, dan Romadhon. 2016. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Karagenan terhadap Karakteristik Empek-Empek Udang Windu (Penaeus monodon). J.Peng & Biotek Hasil Pi, 5 (1). ISSN: 2442-4145.

Marzelly, A.D., S. Yuwanti, dan T. Lindriati. 2017. Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensoris Fruit Leather Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.) dengan Penambahan Gula dan Karagenan. Jurnal Agroteknologi, 11 (2). 172-185.

Estiasih, T., Harijono, E. Waziiroh, dan K. Fibrianto. 2016. Kimia dan Fisik Pangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Murdinah. 2008. Pengaruh Bahan Pengestrak dan Penjendal terhadap Mutu Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Prosiding Seminar Nasional Tahunan V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan tahun 2008 Jilid 3. Kerjasama Jurusan Perikanan dan Kelautan UGM dengan Balai Basar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.

Fitantri, A.L., N.H.R. Parnanto, dan D. Praseptiangga. 2014. Kajian Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Fruit Leather Nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan Penambahan Karaginan. Jurnal Teknosains Pangan, 3(1). ISSN: 2302-0733.

Rahmah, N.K.B. 2012. Studi Pengaruh Penambahan Semi Refined Karagenan (Eucheuma cottoni) dan Bubuk Bungkil Kacang Tanah terhadap Mutu Permen Cokelat (Chocolate). Skripsi. Makasar: Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

Nurafifah, A. 2013. Kajian Perbandingan Tepung Trigu yang Disubstitusi Tepung Kacang Koro Pedang dan Lama Pemanggangan dalam Pembuatan Cookies. Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Teknik Universitas Pasundan.

Kalaminasih, D. dan L. T. Pangesthi. 2013. Pengaruh Proporsi Kacang Koro Sayur (Phaseolus lunatus) dan Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.) Terhadap Mutu Organoleptik Tempe Koro. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 2 (3).

Published

2018-08-30

How to Cite

nafi, ahmad, Giyarto, G., & Agustin, R. D. (2018). Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Fruit Leather Sirsak dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Koro Pedang. Jurnal Ilmiah Inovasi, 18(2). https://doi.org/10.25047/jii.v18i2.963

Issue

Section

Article

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.