Pengaruh Lama Waktu Blanching dan Perbedaan Konsentrasi Perendaman Natrium Metabisulfit Terhadap Karakteristik Beras Pisang Barlin dengan Pengeringan Food Dehydrator
The Effect of Blanching Duration and Sodium Metabisulfite Soaking Concentration on the Characteristics of Barlin Banana Rice Dried Using a Food Dehydrator
DOI:
https://doi.org/10.25047/jofe.v4i2.5171Keywords:
Blanching, browning, food dehydratorAbstract
Pisang merupakan buah lokal yang kaya akan gizi seperti vitamin C, protein, kalsium, vitamin A, dan zat besi, serta berpotensi dikembangkan menjadi produk pangan alternatif seperti beras pisang. Namun, kandungan enzim polifenol oksidase pada pisang dapat memicu reaksi pencoklatan (browning) saat proses pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu blanching dan konsentrasi perendaman natrium metabisulfit terhadap karakteristik fisik dan kimia beras pisang Barlin yang dikeringkan menggunakan food dehydrator. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, yaitu tiga taraf lama blanching (0, 5, dan 10 menit) dan variasi konsentrasi natrium metabisulfit (0, 300 ppm). Hasil menunjukkan bahwa kedua perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap browning index dan kandungan karbohidrat. Semakin lama blanching, terjadi penurunan kandungan gizi akibat denaturasi, sedangkan perendaman natrium metabisulfit dapat menyebabkan pelarutan zat gizi ke dalam air. Perlakuan kombinasi perendaman natrium metabisulfit 300 ppm dan blanching 5 menit menunjukkan hasil paling optimal dalam menjaga tampilan warna cerah dengan browning indeks 70,50 ± 3,82, serta mempertahankan kadar karbohidrat yang relatif tinggi (67,27 ± 0,03%).
References
Ardhista, Y. A. (2020). Analisis senyawa kimia pada karbohidrat. Sainteks, 46.
Engelen, A. (2018). Analisis kekerasan, kadar air, warna dan sifat sensori pada pembuatan kripik daun kelor. Journal of Agritech Science, Vol 2 No 1, 11.
Fransisca, F. S. (2021). Potensi daging buah pisang dan kulit pisang (Musaceae) untuk peningkatan kuaitas roti dan kue. Volume 12, No. 2, 186.
Hansang, M. I. (2022). Beberapa cara penghambatan reaksi pencoklatan enzimatis pada tepung pisang goroho (Musa sp.) dan aplikaisnya pada kue bolu. Jurnal Teknologi Pertanian Volume 13 Nomor 1, 27.
Indah, E. S. (2017). Penetuan karbohidrat pada pisang kepok kuning atau sebelum dan sesudah direbus untuk dikonsumsi penderita diabetes melitus. Jurnal Sains Vol.7 No.13, 41.
Kusuma, K. R. (2017). Pengawasan Mutu Makanan.
Lestari, S. (2022). Pemodelan kinetika pengeringan daun bidara (Zhipus Spina-Christi(L.)) dengan metode pengeringan tenaga surya. Jurnal Teknologi Pertanian, 153.
Mustari, N. N. (2024). PKM kewirausahaan pembuatan keripik pisang rasa (KRISANGRA). Jurnal pengabdian masyarakat akademik, Vol. 2 No. 2, 34.
Purwanto, D. I. (2013). Kajian sifat fisik dan kimia tepung labu kuning (Cucurbita maxima) dengan perlakuan blanching dan perendaman natrium metabisulfit. Jurnal Teknosains Pangan Vol 2 No 2 , 124.
Wasnidar, U. P. (2017). Evaluasi tingkat kematangan buah terhadap mutu tepung pisang kepok yang dihasilkan. Jom Faperta Vol.4 No.2, 3.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hanna Farhan Fakuza, Elly Kurniawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.